Tetapi yang selalu mencemaskan adalah saat wawasan dan horison berpikir sungguh terblokir oleh cara dan isi berpikir yang sempit. Jauh dari area terbuka dan luas membentang. Dan pada saat itu pula perilaku hooliganis dan agresif makin tak terbendung.
Di titik ini, mari pulang ke Seneca. Catatan di jago pidato Romawi itu telak, tegas dan tepat. Bisa dirumuskan secara lain bahwa, ‘yang suka bikin onar, ribut hingga lakukan kekerasan adalah ekpresi betapa sungguh lemahnya orang-orang itu.’ Iya, lemahnya mental yang mesti ‘diimbangi’ dengan ‘suara keras membahana. Dan bersembunyi di balik tindakan maut penuh kekerasan.’
Verbo Dei Amorem Spiranti
Kons Beo, SVD
Collegio San Pietro, Roma