Ratusan Siswa Di Kota Ende Ikut Sosialisasi Pengetahuan Tentang Bahaya Bencana Oleh BPBD Kabupaten Ende

- 14 November 2022, 20:58 WIB
Siswa di kota ende ikut sosialisasi Pengurangan Resiko Bencana
Siswa di kota ende ikut sosialisasi Pengurangan Resiko Bencana /Alex RS /
 
Warta Sasando- Ratusan siswa baik SMP maupun SMA yang ada di kota Ende mengikuti sosialiasi pengetahuan tentang bahaya bencana. 
 
Kegiatan ini dalam rangka pengurangan risiko  bencana  pada Satuan Pendidkan  tingkat SMP, SMA se- kota Ende , yang diselenggarakan oleh Badan Penanggulangan Bencana Daerah Kabupaten Ende  Senin 14 November 2022.
 
Sosialisasi Komunikasi, informasi dan Edukasi, yang diperuntukkan bagi Ratusan siswa tersebut bertempat di aula Bruder St.Kondradus Ende. 
 
 
Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah Kabupaten Ende Maria Yasinta Sare saat di temui  di sela- sela kegiatan tersebut mengatakan,  
dalam rangka membangun bangsa yang tangguh terhadap bencana dan mengambil pelajaran dalam menanggulangi bencana, Pemerintah telah menerbitkan Undang-Undang Nomor 24 Tahun 2007 tentang penanggulangan bencana. 
 
Undang-Undang ini disusun sebut dia, dengan menggunakan paradigma bahwa penanggulangan bencana harus dilakukan secara terencana terpadu dan terkordinasi dengan melibatkan para pemangku kepentingan termasuk para siswa.
 
Pengurangan risiko bencana kata dia,  merupakan bagian penting dalam Undang- Undang Nomor 24 Tahun 2007 sebagai upaya proaktif dalam mengelola bencana.
 
 
"Tujuan pelaksanaan sosialisasi kepada para siswa untuk memberikan pengetahuan tentang potensi bahaya yang ada di Kota Ende khususnya dan Kabupaten Ende umumnya serta upaya penanggulangan khusus pada Satuan Pendidikan atau sekolah" tegasnya.
 
Dijelaskan,  sosilisasis yang dilakukan tersebut, terutama terkait potensi bahaya gempa bumi, tsunami, gelombang pasang abrasi, banjir, gunung api, gerakan tanah.
 
 
Kalak BPBD Kabupaten Ende ini juga menjelaskan, bencana yang terjadi di Indonesia telah berdampak serius dan menggangu penyelengaraan layanan pendidikan. 
 
 
Setidaknya ujar dia, terdapat 62.687 satuan pendidikan di Indonesia yang terdampak langsung bencana alam selama 10 (sepuluh) tahun terakhir. 
 
"Kerusakan sarana prasarana satuan pendidikan, gangguan terhadap akses dan fungsi layanan pendidikan, korban jiwa dan luka, peserta didik dan pendidik yang harus mengungsi" jelasnya. 
 
Dampak buruk lainnya dari bencana telah secara nyata mengganggu proses pembelajaran dan pelayanan pendidikan. Belum lagi kata dia, bencana non alam seperti pandemi Coronavirus Disease 2019 (COVID-19) yang tengah melanda dunia saat itu menyebabkan lebih dari 60 juta peserta didik harus belajar dari rumah dan 4 juta pendidik mengajar dari rumah
 
 
"Disamping itu lebih dari 9,2% dari kasus konfirmasi positif di Indonesia adalah usia anak sekolah yang terdampak langsung COVID-19" jelas dia lagi.
 
Untuk itu, dalam rangka upaya untuk mengurangi risiko dan dampak bencana di dunia pendidikan telah dimulai sekitar 10 (sepuluh) tahun yang lalu oleh multipihak yang bermuara pada program Satuan Pendidikan Aman Bencana (SPAB). 
 
"Tujuan inti dari program SPAB adalah melindungi warga satuan pendidikan dari dampak buruk bencana, termasuk memastikan keberlangsungan layanan pendidikan dalam situasi darurat dan memulihkan kembali fungsi satuan pendidikan pasca bencana" ujarnya. 
 
 
Lanjut Kalak  BPBD, upaya perlindungan dari risiko bencana sejalan dengan kerangka global "Comprehensive Scholl Safety (CSS)", yaitu fasilitas aman bencana, manajemen satuan pendidikan aman bencana, dan pendidikan pencegahan dan pengurangan risiko bencana.
 
Sementara itu Ketua  panitia pelaksanaan sosialsasi Christiana Farida Muda Mite, menyebutkan maksud kegiatan adalah untuk mengoptimalkan penyelenggaraan program SPAB ,meningkatkan koordinasi dan kolaborasi diantara pemangku kepentingan, mengoptimalkan pengelolaan sumber daya, mengimplementasikan kebijakan dan strategi secara efektif serta melakukan monitoring dan evaluasi secara terpadu, sistematis dan berkala.
 
Peserta yang mengikuti kegiatan ini, jelas Ida Mite  dari  Satuan Pendidikan di Lingkup Pemerintah Kabupaten Ende yang terbagi dalam 2 Kelompok Jenjang Pendidikan yaitu jenjang Pendidikan Menengah sebanyak 264 peserta terdiri dari siswa sebanyak 240 peserta ,Tenaga Pendidik 24 Peserta.
 
 
Selain itu jenjang Pendidikan Dasar sebanyak 209 peserta terdiri atas, Siswa sebanyak 190 peserta, Tenaga Pendidik 19 Peserta.
 
Menurut Ida Mite yang juga Sekretaris BPBD Ende, tujuan Sosialisasi, Komunikasi, Informasi dan Edukasi Pengurangan Risiko Bencana pada Satuan Pendidkan Aman Bencana yaitu ,untuk meningkatkan kemampuan sumberdaya di satuan pendidikan dalam menanggulangi dan mengurangi risiko bencana.
 
" Selain itu juga melindungi investasi pada satuan pendidikan agar aman terhadap bencana , meningkatkan kualitas sarana dan prasarana satuan pendidikan agar aman terhadap bencana, memberikan perlindungan dan keselamatan kepada peserta didik, pendidik, dan tenaga kependidikan dari dampak bencana di satuan pendidikan" jelasnya.
 
 
Selain itu kata Ida Mite,  juga untuk memastikan keberlanjutan layanan pendidikan pada satuan pendidikan yang terdampak bencana,memberikan layanan pendidikan yang sesuai dengan karakteristik fisik bencana dan kebutuhan satuan pendidikan memulihkan dampak bencana di satuan pendidikan , serta membangun kemandirian satuan pendidikan dalam menjalankan program SPAB.
 
Sementara itu  narasumber dari kegiatan ini  ,Team BPBD Kabupaten Ende dengan topik  Pemerintah dan Masyarakat dalam Penanggulangan Bencana serta Kebijakan dan Kelembagaan SPAB .
 
Selain itu, Maselus Eclesianus Meta dengan materi Gempa Bumi, Tsunami, Abrasi dan Banjir, Zakarias ele Radja, dengan materi Vulkanologi dan Gerakan Tanah , Sislaus Bendu,materi Pertolongan Pertama Gawat Darurat (PPGD) dan Simulasi.***

Editor: Alex Raja S


Tags

Terkini

x