Semalam Tidur Ketindihan? Penyebabnya Bukan Roh Jahat, Simak Penjelasan Medis Berikut

- 30 Maret 2022, 05:59 WIB
Bagi yang tidur malamnya kerap tak merasa nyaman karena merasa ketindihan, ini penjelasannya secara medis.
Bagi yang tidur malamnya kerap tak merasa nyaman karena merasa ketindihan, ini penjelasannya secara medis. /pexels-andre piacquadio

WARTA SASANDO - Anda pasti pernah mengalami kondisi seperti ketindihan saat tidur? Anda mungkin tidak dapat bergerak atau berbicara selama beberapa detik hingga beberapa menit.

Kebanyakan orang beranggapan bahwa ketindihan atau kelumpuhan tidur (sleep paralysis) merupakan gangguan tidur yang diakibatkan karena kehadiran roh jahat.

Padahal menurut keterangan medis, sebagaimana dilansir wartasasando.com dari Pikiran-Rakyat.com, ketindihan atau kelumpuhan tidur adalah perasaan sadar tetapi tidak bisa bergerak.

Biasanya, kejadian ketindihan dibarengi dengan berbagai macam mimpi menyeramkan, dan merasakan tekanan pada dada atau rasa tersedak.

Baca Juga: Penanganan TBC Tak Pernah Selesai, Pemerintah Bakal Maksimalkan Posyandu untuk Surveilans

Ketindihan dapat menyertai gangguan tidur lainnya seperti narkolepsi atau gangguan tidur kronis yang ditandai dengan rasa kantuk berlebihan di siang hari dan serangan tidur yang tiba-tiba.

Jika ketindihan terjadi saat tertidur, maka disebut kelumpuhan tidur hipnagogik atau predormital.

Saat Anda tertidur, tubuh perlahan-lahan masuk ke tahap rileks. Biasanya Anda menjadi kurang sadar, sehingga tidak menyadari adanya perubahan.

Namun, jika tersadar saat tertidur, Anda mungkin memperhatikan bahwa Anda tidak dapat bergerak atau berbicara.

Baca Juga: Ramalan Zodiak 30 Maret 2022: Taurus dan Gemini, Kendalikan Keuangan, Keberuntungan Ada di Pihakmu

Sedangkan, jika ketindihan terjadi ketika Anda bangun, maka disebut kelumpuhan tidur hipnopompik atau postdormital.

Selama tidur, kondisi tubuh akan mengalami pergantian antara tidur pergerakan mata cepat atau REM (Rapid Eye Movement) dan pergerakan tidak cepat atau NREM (Non Rapid Eye Movement). Biasanya, satu siklus tidur REM dan NREM berlangsung sekitar 90 menit.

Selama Anda tidur, proses yang pertama terjadi adalah NREM dengan memakan waktu hingga 75 persen dari keseluruhan waktu tidur Anda, dan membuat tubuh terasa rileks serta memulihkan diri.

Baca Juga: Kaget Dengar Kepala Desa Digaji 3 Bulan Sekali, Jokowi: Segera Ubah Aturan

Di akhir tidur NREM, maka tidur Anda akan berubah menjadi REM, yaitu kondisi mata bergerak cepat dan terjadinya mimpi.

Namun, bagian tubuh Anda tetap sangat rileks, karena otot Anda “dimatikan” selama tidur.

Jika Anda tersadar sebelum siklus REM selesai, maka Anda dapat menyadari bahwa Anda tidak dapat bergerak atau berbicara. Kondisi inilah yang sering dialami saat tidur ketindihan.

Setiap orang pasti pernah mengalami tidur ketindihan, dan secara umum kejadian ini terjadi pertama kali pada masa remaja.

Baca Juga: Maia Estianty Idap GERD, Simak Penjelasan Seputar Penyakit Ini

Penyebab

Ada beberapa faktor yang menyebabkan Anda mengalami ketindihan atau kelumpuhan tidur, yaitu:

1. Kurang tidur

2. Perubahan jadwal tidur

3. Kondisi mental seperti stres atau gangguan bipolar

4. Tidur tengkurap

5. Masalah tidur lainnya seperti narkolepsi atau kram malam hari

6. Penggunaan obat-obatan tertentu, seperti untuk ADHD (Attention Deficit Hyperactivity Disorder) atau gangguan perkembangan saraf berupa hiperaktif, impulsif, dan kesulitan berfokus.

7. Penyalahgunaan zat

Jika tidur ketindihan dapat menyebabkan Anda lelah di siang hari, atau terjaga di malam hari, maka Anda perlu ditangani oleh Tim Medis.

Baca Juga: Menkes Turun Tangan Atasi Kemelut Pemecatan dr. Terawan dari IDI

Penanganannya

Ketindihan atau kelumpuhan tidur dapat Anda obati sendiri di rumah, dengan beberapa langkah berikut ini:

1. Memperbaiki kebiasaan tidur, dengan memastikan durasi tidur yang sehat berdasarkan usia

2. Menggunakan obat antidepresan sesuai resep Dokter untuk mengatur siklus tidur

3. Mengobati masalah kesehatan mental Anda dengan ahlinya

Baca Juga: Miris! Dari 6.000-an Kasus Pelecehan Seksual, Sampai ke Pengadilan Tidak Sampai 300 Kasus

Jadi, ketindihan bukanlah karena ada gangguan dari “roh jahat” atau alam lain.

Jika sesekali Anda mengalaminya, coba ikuti langkah-langkah di atas untuk mengendalikan gangguan ini.

Jangan lupa pastikan jam tidur Anda sudah cukup, lakukan kegiatan yang dapat menghilangkan stres sebelum tidur, ubah posisi tidur menjadi telentang, dan segera kunjungi Dokter apabila Anda sering mengalami ketindihan.***

Editor: Tommy Aquino

Sumber: Pikiran Rakyat WebMD


Tags

Terkini