Ketum IAKMI Sebut Pokok Masalah Stunting adalah Literasi

18 September 2022, 18:24 WIB
Ketua Umum IAKMI, Dr. Ede Surya Darmawan, SKM, MDM saat melantik pengurus IAKMI Provinsi NTT Periode 2022-2025 /Patrick Padeng/

WARTA SASANDO - Ketua Umum Ikatan Ahli Kesehatan Masyarakat Indonesia (IAKMI), Dr. Ede Surya Darmawan, SKM, MDM, mengatakan bahwa pokok permasalahan meningkatnya masalah stunting adalah pada literasi.

"Sebenarnya masalah stunting pada balita ini berawal dari literasi yang salah di masyarakat dan literasi yang salah di pemimpin," ujar Darmawan saat sambutan usai melantik pengurus IAKMI NTT periode 2022-2025 di Aula Kampus UCB pada, Sabtu 17 September 2022.

Menurut Darmawan, kesalahan literasi yang ada saat ini haruslah dijadikan personal yang harus segera diatasi dengan cara merubah literasi yang telah digunakan dan juga merubah cara dan perilaku hidup.

Baca Juga: Warga Sikumana Swadaya Bangun Jalan Rabat Sepanjang 500 Meter

"Dengan merubah cara literasi kita dan adanya kolaborasi dari semua sektor. Jadi bukan saja pentahelix. Saya melihat di NTT ini bukan saja pentahelix tapi harus sektahelix," ungkapnya.

Menurut Darmawan, untuk mengatasi masalah stunting di NTT, selain merubah cara literasi diperlukan adanya kolaborasi semua sektor yakni sektor pemerintah, media massa, kampus, LSM dan dunia usaha atau bisnis dan agama.

"Ini semua memiliki peranan. Karena yang namanya persoalan itu pada dasarnya satu sisi memang terkesan persoalan individu tapi itu dimulai dari keluarga. Dan yang memulai mengijinkan terbentuknya keluarga itu adalah sektor agama," terangnya.

Baca Juga: Sekda Warandoy Minta Dishub NTT Tingkatkan Kualitas Pelayanan Masyarakat

Lanjutnya, yang dihadapi dari masalah stunting ini adalah gambaran dari kualitas kinerja dalam membangun manusia Indonesia yang tinggal di Provinsi NTT.

"Inilah wajah kita yang tinggal di seluruh Indonesia yang dihadapkan pada persoalan dan di NTT juga adalah salah satunya," ucapnya.

Dirinya berharap, dengan dikukuhkannya pengurus Ikatan Ahli Kesehatan Masyarakat Indoensia Provinsi NTT periode 2022-2025 mampu berkolaborasi dengan Pemrov dan juga Pemda/Kota untuk mengatasi masalah kesehatan yang ada seperti stunting.

Baca Juga: Wagub NTT Selamatkan Sasando dari Klaim Negara Lain

"Ada 200 orang yang dilantik saat ini jadi pengurus IAKMI NTT. Banyaknya orang dan panjangnya program juga harus dilaksanakan. Ini yang menjadi tantangannya," harapnya.

Ia juga meminta seluruh pengurus IAKMI NTT mampu membawa misi IAKMI yaitu 'Membangun Negeri, Menyehatkan Bangsa'. Oleh karena itu, setiap pengurus harus ditunjang dengan ilmu pengetahuan.

"Yang masuk dalam pengurus IAKMI NTT doktornya banyak sekali. Ini luar biasa. Bagaimana kita bisa wujudkan misi IAKMI di NTT," tegasnya.

Baca Juga: Pemprov NTT Tetapkan Kenaikan Tarif Angkutan Umum Sebesar 30 Persen

Pantauan media ini, usai pelantikan pengurus IAKMI periode 2022-2025 dilanjutkan dengan Seminar Hybrid nasional dengan tema 'Tranformasi System Kesehatan Menuju Indonesia Sehat dan Sejahtera. 

Seminar ini menghadirkan pembicara, Ketua Umum IAKMI, Dr. Ede Surya Darmawan, SKM, M.D.M, dan Dr. Jeffry Yap, drg. M. Kes. Sebagai moderator, Vinsensius B Making, S.Km, M.Kes.

Seminar nasional ini juga digelar dengan cara hybrid dan diikuti oleh seluruh anggota IAKMI yang ada di NTT. ***

Editor: Petrus Damianus Padeng

Tags

Terkini

Terpopuler