Gubernur VBL: Tenun Ikat NTT Sebanding dengan Karya Leonardo Da Vinci dan Michaelangelo

- 13 Agustus 2022, 09:29 WIB
Gubernur NTT, Viktor Bungtilu Laiskodat (VBL)
Gubernur NTT, Viktor Bungtilu Laiskodat (VBL) /Dok. A. Pim NTT/

Lebih lanjut Gubernur VBL mengajak seluruh masyarakat untuk lebih mencintai tenun NTT dengan cara menggunakan atau memakai pakaian dari kain tenun. 

Hal ini perlu dilakukan agar mampu meningkatkan produksi dari pelaku usaha UMKM sehingga berdampak pada pertumbuhan ekonomi. Pemaiakan kain tenun secara masif di seluruh kabupaten/kota di NTT juga mampu meningkatkan ekonomi pelaku UMKM. 

Baca Juga: Peduli Sesama, Melan Yoga Class Gelar Kelas Beryoya Sambil Berdonasi

"Contohnya seluruh kabupaten itu dua sampai tiga hari diwajibkan pakai tenun ikat. Satu hari pakai motif daerah dan dua hari pakai tenun ikat. Di gereja-gereja, sekolah-sekolah, dan tempat-tempat lainnya pakai itu tenun ikat. Saya harapkan instansi-instansi vertikal juga dapat mewajibkan para karyawan memakai tenun ikat satu atau dua hari dalam seminggu. Kita harus tunjukkan kebanggaan memakai karya intelektual yang hebat ini," jelas Gubernur VBL.

Sementara itu, Deputi Gubernur Senior Bank Indonesia, Destry Damayanti mengatakan kegiatan Festival Tenun ini merupakan bentuk dukungan BI terhadap UMKM.

"Kita harus selalu bersinergi. Kegiatan Exotic Tenun Fest merupakan bagian dari bentuk dukungan BI untuk semakin meningkatkan level tenun NTT," jelas Destry. 

Baca Juga: Dewan Minta Pemberlakuan Tarif Masuk TNK Menunggu Peraturan dari Pempus

Kepala Perwakilan Bank Indonesia Provinsi NTT, I Nyoman Ariawan Atmaja secara terpisah menjelaskan tujuan dari Exotic Tenun Fest 2022 adalah untuk meningkatkan penggunaan produk UMKM, meningkatkan kesadaran masyarakat umum terhadap keindahan motif NTT serta upaya pemulihan ekomomi. Festival ini diselenggarakan selama 3 hari yakni dari Jumat (13/8) sampai dengan (15/8)

"Capaian Festival seperti ini tahun lalu mencapai Rp.1,4 miliar. Kegiatan Festival tahun 2022 ini diikuti oleh 62 UMKM dengan total produk 930 produk baik itu kain tenun maupun produk turunan seperti kopi, kuliner dan lain-lain," jelas Nyoman Ariawan.***

Halaman:

Editor: Petrus Damianus Padeng


Tags

Terkini