Abrasi di Nangapanda , Satu Posyandu Rusak Berat,Ratusan Kepala Keluarga Terancam Kehilangan Tempat Tinggal

- 4 Februari 2022, 08:47 WIB
Posyandu rusak Berta akibat abrasi
Posyandu rusak Berta akibat abrasi /Alex Raja S/
 
Warta Sasando- Gelombang tinggi yang  melanda wilayah kabupaten Ende selama satu pekan terakhir menuai bencana.Setidaknya di kecamatan Nangapanda , kabupaten Ende Nusa Tenggara Timur,  khususnya di pesisir  Kelurahan Ndorurea dan Desa Ondorea, terjadi abrasi.
 
Kejadian pada   Senin, 1 Pebruari 2022 dimana gelombang pasang yang begitu besar menyebabkan abrasi sehingga menyebabkan ratusan kepala keluarga terancam pemukimannya.
 
Sebanyak  102 kepala keluarga yang terdiri dari 410 jiwa terancam pemukimannya akibat abrasi yang mengikis habis pesisir pantai dimana terdapat 52 unit rumah warga terletak di pesisir pantai tersebut.
 
 
Berkaitan dengan kejadian tersebut,
Sekretaris Daerah kabupaten Ende Agustinus Gaja Ngasu bersama OPD terkait,Kamis  3 Pebruari 2022 telah melakukan peninjauan di daerah tersebut .
 
Seperti yang disaksikan,gelombang tinggi tersebut mengakibatkan terjadinya abrasi di dua lokasi berbeda di kecamatan Nangapanda.
 
Tembok penahan kampung dan jalan setapak dilingkungan Warukasu kelurahan Ndorurea mengalami rusak berat akibat hantaman gelombang yang menyebabkan tergerusnya bibir pantai.
 
 
Sementara  itu juga ,jalan  lingkungan tersebut dikikis hingga menyisakan satu meter.Begitu juga dengan tembok penahan kampung ambruk dan harus segera ditangani jika tidak maka dipastikan rumah warga akan tersapu gelombang. 
 
Selain itu sebuah bangunan Posyandu milik Desa Ondorea  roboh akibat adanya pengikisan tanah oleh air laut sepanjang kurang lebih 250 meter.Nampak atap posyandu terjatuh rata dengan tanah dan tembok bangunan juga rubuh.
 
Selain itu, tumpukan batu hijau yang selama ini dikumpulkan oleh warga masyarakat untuk dijual karena merupakan mata pencaharian mereka juga hanyut dibawa kembali ke laut.
 
 
Sekretaris Daerah kabupaten Ende Agustinus Gaja Ngasu ,saat bertemu dengan para  warga menyampaikan keprihatinannya atas musibah yang menimpa warga setempat.
 
Pihak pemerintah, sebut Gusti Ngasu, akan segera melakukan penanganan . Penanganan tersebut dengan  menggunakan dana tanggap darurat dari Badan Penaggulangan Bencana Daerah.
 
" Saya menyampaikan rasa prihatin atas kejadian ini. Selanjutnya Pemerintah kabupaten Ende akan melakukan intervensi dengan dana tanggap darurat" ujar Sekda Gusti Ngasu dihadapan warga masyarakat .
 
Sekda Ende Agustinus Gaja Ngasu bertemu warga maaymasyar
Sekda Ende Agustinus Gaja Ngasu bertemu warga maaymasyar
 
Dikonfirmasi melalui handphone, Jumad, 4 Pebruari 2022 Camat Nangapanda Irwan Nua dikonfirmasi mengatakan di dusun  Warukasu kelurahan Ndorurea kecamatan Nangapanda terjadi kerusakan bibir pantai sekitar kurang lebih 500 meter.Sementara di Pu'ukungu desa Ondorea sekitar 200 meter.
 
" Tim dari PUPR dan BPBD kabupaten Ende telah melakukan pengukuran.Di Warukasu sekitar 500 meter sementara di Pu'ukungu 200 meter mulai dari lapangan hingga SMA " ujar Irwan Nua.
 
Berkaitan dengan pelaksanaan pelayanan kesehatan khususnya Posyandu yang kini bangunannya telah rata dengan tanah, Camat Irwan Nua mengatakan, akan dialihkan ke aula kantor desa Ondorea karena gedung Posyandu rusak total.
 
Kondisi abrasi
Kondisi abrasi
 
" Kita arahkan pelayanan ke aula kantor desa Ondorea karena Posyandu rusak total" ujarnya.
 
Terpisah Kepala Desa Ondorea Antonius Tata mengatakan,sejak tahun 2019 telah melakukan langkah yakni melaporkan kondisi pemukiman di wilayah tersebut kepada pemerintah daerah untuk dilakukan penanganan segera.
 
" Saat itu kita diarahkan untuk penanganan menggunakan Dana Desa.Namun jika kita pakai  dana desa tidak mungkin karena anggaran sangat sedikit" ujar dia.
 
Harapan kedepannya ada perhatian dari pemerintah baik dikabupaten maupun dari pemerintah propinsi. 
 
Peninjauan lokasi abrasi
Peninjauan lokasi abrasi
 
Saat pertemuan diketahui daerah tersebut sering terjadi abrasi akibat hantaman gelombang pasang yang tinggi.Namun warga masyarakat belum mau pindah dari wilayah tersebut.
 
" Mata pencaharian kami adalah nelayan,dan juga mengumpulkan batu hijau.Kalau pindah maka apa yang kami kerjakan" ujar Muhamad menjawab media ini saat ditanya disela kegiatan tatap muka dengan Sekda Ende.
 
"Mau pindah tapi kami tidak punya lahan apalagi pekerjakan kami nelayan dan mengumpulkan batu hijau" ujarnya.***

Editor: Alex Raja S


Tags

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah