Pipa Milik PDAM Tirta Kelimutu Patah Diterpa Banjir, Butuh 500 Juta Untuk Perbaikan

- 20 Januari 2022, 07:21 WIB
Salah satu pipa pdam di kali Wolowona
Salah satu pipa pdam di kali Wolowona /Alex Raja S/
 
 
Warta Sasando- Sejumlah pipa air bersih  milik PDAM Tirta kelimutu Ende , Nusa Tenggara Timur karena  tersapu banjir.Karena itu untuk memperbaikinya butuh anggaran diperkirakan 500 juta rupiah.Hal ini  menyebabkan setidaknya empat ribuan pelanggan terancam krisis air bersih di kota Ende. 
 
Informasi yang diperoleh ,sebanyak  37 batang pipa jaringan air milik PDAM Ende hanyut terbawa banjir Rabu,19 Januari 2022 saat terjadi banjir kurang lebih  pukul 14.00  wita.
 
Hal  ini terjadi menyusul hujan deras yang melanda Kabupaten Ende khususnya diwilayah hulu  sejak Rabu 10 Januari 2022 dini hari sekitar pukul 03.00 wita.
 
 
Direktur PT. Tirta Kelimutu Yustinus Sani, kepada media disela- sela pemantauan di beberapa lokasi mengatakan, akibat peristiwa tersebut kerugian yang di derita pihaknya mencapai 500 juta rupiah lebih. 
 
Pipa yang patah dan  hanyut terbawa banjir tersebut ujar Sani, merupakan bantuan pemerintah Hongaria, yang selama ini melayani pasokan kebutuhan air bersih bagi warga di seputaran Roworeke Kelurahan Rewarangga, Kilo Meter 05 dan 04 arah Timur Kota Ende, di kecamatan Ende Timur.
 
Selain  itu saluran pipa yang sama  juga melayani pelanggan yang bermukim di sepanjang Jl. Gatot Soebroto, Jl. Ahmad Yani, Boanawa, Arubara, Jl. Banteng dan Jl. Irian Jaya yang ada di kota Ende. 
 
 
“ Ada 37 batang pipa dengan diameter 12,  yang hanyut dan sarana pendukung lainnya yang juga ikut terbawa. Jaringan ini mengambil sumber air dari kali Wolowona yang  di produksi di bak penampungan di KM.08" kata Sani  lagi.Pihaknya memperkirakan setidaknya 3  sampai 4 ribu pelanggan  yang tidak bisa terlayani untuk sementara waktu.
 
Untuk langkah pemenuhan kebutuhan akan air bersih oleh PDAM Ende  kedepannya tambah Yustinus Sani , untuk wilayah Roworeke dan sekitarnya akan dilayani dengan mobil tangki. Sementara untuk wilayah perkotaan, pihaknya akan menempuh skema distribusi dari jadwal pelayanan dua hari sekali menjadi 5 atau 6 hari sekali. 
 
“ Yang biasanya air keluar dua hari sekali, akan menjadi 5 atau 6 hari sekali airnya baru keluar sampai perbaikan selesai dilakukan,” jelas Sani. 
 
 
Mantan politisi ini juga menjelaskan, pihaknya tidak bisa memastikan berapa lama waktu yang dibutuhkan untuk perbaikan, mengingat kerusakannya cukup serius serta membutuhkan dana kurang lebih 500 juta rupiah untuk biaya perbaikan. 
 
Kepada para pelanggan ,dirinya meminta pengertian  dan berjanji akan tetap mengupayakan pelayanan semaksimal mungkin sambil terus berupaya untuk melakukan perbaikan.
 
Sani mengakui, telah melakukan komunikasi secara lisan dan telah melaporkan ke Bupati Ende terkait hal ini dan selanjutnya akan ditindaklanjuti dengan laporan tertulis dan menunggu instruksi lanjutan dari bupati.***

Editor: Alex Raja S


Tags

Terkini

x