Skandal Pembelian MTN Rp 50 M oleh Bank NTT, Ini Keterangan Alex Riwu Kaho Cs dalam LHP BPK

- 26 Oktober 2021, 09:25 WIB
Kantor Pusat Bank NTT di Jalan W.J.Lalamentik, Kota Kupang.
Kantor Pusat Bank NTT di Jalan W.J.Lalamentik, Kota Kupang. /Tommy Aquino/Warta Sasando/

Selain itu, PT Bank NTT tidak melakukan On The Spot untuk mengetahui alamat kantor dan mengenal lebih jauh atas pengurus/manajemen PT SNP. Pertemuan dengan pengurus/manajemen PT SNP baru terjadi setelah PT SNP mengalami permasalahan gagal bayar.

Baca Juga: Ini Cara Mudah Sedekah Subuh Setiap Hari Menurut Syekh Ali Jaber

LHP BPK RI juga menyertakan hasil pemeriksaan internal PT Bank NTT yang dilaksanakan oleh Divisi Pengawasan/SKAI. Hasil pemeriksaan menyatakan bahwa kondisi tersebut disebabkan analisis kelayakan yang kurang mendalam mengenai kondisi penerbit MTN.

Lemahnya analisis dan SOP penempatan dana dalam bentuk surat berharga yang tidak mensyaratkan dilakukan analisis mendalam atas kinerja keuangan, diungkapkan sebagai berikut.

Pertama; Pemilihan perusahaan untuk penempatan dana/pembelian surat berharga belum dipilih secara selektif. Belum membedakan risiko yang melekat pada masing-masing jenis perusahaan, sehingga bank bisa menetapkan beberapa jenis perusahaan yang boleh atau tidak boleh dipilih sebagai objek penempatan dana atau pembelian surat berharga.

Penempatan dana ini merupakan penempatan surat berharga yang dimiliki hingga jatuh tempo (holdtomaturity), namun tidak diungkapkan dalam telaahan/usulan penempatan dana, sehingga tidak diketahui faktor yang mendasari pemilihan surat berharga yang dimiliki hingga jatuh tempo tersebut.

Baca Juga: 9 Makanan yang Bisa Tingkatkan Daya Ingat Menurut dr Saddam Ismail, Salah Satunya Alpukat

Kedua; Secara keseluruhan pada telaahan usulan pembelian MTN telah menggambarkan adanya surplus likuiditas dan beberapa pertimbangan penempatan dana, seperti struktur MTN, sejarah dan reputasi perusahaan, strategi pemasaran, kegiatan dan prospek usaha, rating MTN, pendapatan bunga yang akan didapat.

Dalam telaah/usulan ini belum termuat analisis laporan keuangan secara mendalam, karena hanya mencantumkan data keuangan perusahaan seperti aset, kewajiban, ekuitas, total pendapatan, laba bersih, ROA, ROE, NPL-gross, namun tidak disertai dengan penjelasan analisis laporan keuangan.

Analisis laporan keuangan ini diperlukan agar dapat mengetahui kinerja perusahaan, pendapatan, keamanan investasi dan mengetahui kemampuan perusahaan melunasi utang beserta kupon dengan tepat waktu sehingga kita dapat menilai kelayakan kondisi penerbit MTN.

Halaman:

Editor: Tommy Aquino


Tags

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x