Kemiskinan Ekstrem di NTT, Wapres Ma'ruf Amin Ingatkan Gubernur dan Lima Bupati

- 18 Oktober 2021, 07:19 WIB
Wapres Ma’ruf Amin
Wapres Ma’ruf Amin /Foto: BPMI Setwapres/

WARTA SASANDO - Wakil Presiden RI KH Ma'ruf Amin meminta agar Gubernur Nusa Tenggara Timur (NTT) beserta para bupati wilayah prioritas tahun 2021 di NTT, bekerja keras memastikan agar seluruh rumah tangga miskin ekstrem mendapatkan seluruh program. Baik program pengurangan beban pengeluaran maupun program pemberdayaan.

Gubernur dan para Bupati juga diminta untuk memperkuat perencanaan dan penganggaran program pengurangan kemiskinan ekstrem dalam APBD masing-masing, khususnya yang sesuai dengan karakteristik miskin ekstrem di wilayah masing-masing.

Permintaan orang nomor dua di Indonesia ini disampaikan dalam Rapat Koordinasi Penanggulangan Kemiskinan Ekstrem Tahun 2021 di Provinsi NTT bertempat di Rujab Gubernur NTT, Minggu 17 Oktober 2021.

Baca Juga: Juara Piala Thomas 2021, Indonesia Raya Menggema di Ceres Arena

Rapat tersebut selain dihadiri Gubernur dan Wakil Gubernur NTT, juga dihadiri lima bupati yang daerahnya masuk dalam program prioritas pemerintah untuk pengurangan kemiskinan ekstrem tahun 2021.

Antara lain, Bupati Sumba Timur, Bupati Timor Tengah Selatan (TTS), Bupati Rote Ndao, Bupati Sumba Tengah, dan Bupati Manggarai Timur.

Jumlah penduduk miskin ekstrem yang tersebar di lima kabupaten tersebut mencapai 212.672 jiwa dengan total jumlah rumah tangga miskin ekstrem 89.410 RT.

Wapres Ma'ruf Amin mengatakan, dalam tahun 2021 ini tinggal yang tinggal 3 bulan lagi akan disiapkan bantuan berupa tambahan uang tunai khusus untuk rumah tangga miskin ekstrem di 5 kabupaten prioritas. Pemerintah akan menggunakan program yang ada yaitu Program Sembako dan BLT-Desa.

Baca Juga: Puan Maharani Minta Penegak Hukum Berantas Pinjol Ilegal Sampai ke Akar-akarnya

Wapres Ma,ruf Amin berharap, pada tahun 2024 mendatang angka kemiskinan ekstrem di lima kabupaten tersebut dapat diturunkan menjadi nol persen.

"Kita harapkan seluruh kabupaten di NTT ini bisa nol persen pada tahun 2024," kata Ma'ruf Amin saat memberikan keterangan kepada wartawan, dikutip wartasasando.com dari Antara.

Untuk diketahui, pemilihan 5 kabupaten prioritas penanggulangan kemiskinan ekstrem di NTT pada tahun 2021 tersebut, didasarkan bukan hanya pada kriteria persentase tingkat kemiskinan ekstrem, tetapi juga dikombinasikan dengan jumlah masyarakat miskin ekstrem di wilayah tersebut.

Ukuran tingkat kemiskinan ekstrem yang digunakan mengacu pada definisi Bank Dunia dan Perserikatan Bangsa Bangsa, yaitu sebesar 1,9 dolar AS PPP (purchasing power parity) per kapita per hari, di bawah ukuran tingkat kemiskinan umum yang digunakan BPS yaitu sebesar 2,5 US dolar PPP per kapita per hari.

Baca Juga: Update Corona Indonesia 17 Oktober 2021: 747 Kasus Baru, 1.086 Orang Dinyatakan Sembuh

Berikut indikator kesejahteraan sosial utama 5 kabupaten prioritas tahun anggara 2021 di NTT.

Kabupaten Sumba Timur

* Kemiskinan
Tingkat kemiskinan 29,65%; Jumlah penduduk miskin 77.300 jiwa; Tingkat kemiskinan ekstrem 17,47%; Jumlah penduduk miskin ekstrem 45.550 jiwa.

* Pendidikan kepala rumah tangga miskin ekstrem
Tidak bersekolah 57,79%; Lulus SD 26,04%; Lulus SMP 2,55%; Lulus SMA 12,14%; Lulus PT 1,48%

* Lapangan pekerjaan
55,82% anggota rumah tangga miskin ekstrem merupakan kelompok usia produktif, bekerja di sektor pertanian.

* Infrastruktur dasar
Rumah tangga miskin ekstrem 3,09% tidak memiliki rumah sendiri, 6,94% tidak memiliki listrik, 46,06% tidak memiliki toilet, 40,42% tidak memiliki akses air minum layak.

* Akses keuangan
30,37% penduduk miskin ekstrem memiliki akses terhadap kredit/pembiayaan, 20,86% penduduk miskin ekstrem memiliki rekening tabungan.

Baca Juga: Tidak Ada Dinasti, Golkar Disebut sebagai Partai Modern dengan Sistem Merit Terbaik

Kabupaten Timor Tengah Selatan

* Kemiskinan
Tingkat kemiskinan 27,49%; Jumlah penduduk miskin 128.980 jiwa; Tingkat kemiskinan ekstrem 17,30%; Jumlah penduduk miskin ekstrem 81.180 jiwa.

* Pendidikan kepala rumah tangga miskin ekstrem
45,00% tidak bersekolah, 33,03% lulus SD, 5,44% lulus SMP, 14,37% lulus SMA, dan 2,16% lulus PT.

* Lapangan pekerjaan
49,15% anggota rumah tangga miskin ekstrem merupakan kelompok usia produktif, bekerja di sektor pertanian.

* Infrastruktur dasar
Rumah tangga miskin ekstrem semua memiliki rumah sendiri, 51,69% tidak memiliki listrik, 10,14% tidak memiliki toilet, 60,67% tidak memiliki akses air minum layak.

* Akses keuangan
12,09% penduduk miskin ekstrem memiliki akses terhadap kredit/pembiayaan,13,75% penduduk miskin ekstrem memiliki rekening tabungan.

Kabupaten Rote Ndao

* Kemiskinan
Tingkat kemiskinan 27,54%; Jumlah penduduk miskin 48.770 jiwa; Tingkat kemiskinan ekstrem 16,21%; Jumlah penduduk miskin ekstrem 28.720 jiwa.

* Pendidikan kepala rumah tangga miskin ekstrem 28,21% tidak bersekolah, 38,33% lulus SD, 5,80% lulus SMP, 27,16% lulus SMA, dan tidak ada yang lulus PT.

* Lapangan pekerjaan:
52,08% anggota rumah tangga miskin ekstrem merupakan kelompok usia produktif, bekerja di sektor pertanian.

Infrastruktur dasar:
Rumah tangga miskin ekstrem 1,94% tidak memiliki rumah sendiri, 25,90% tidak memiliki listrik, 32,11% tidak memiliki toilet, 37,43% tidak memiliki akses air minum layak.

* Akses keuangan
31,71% penduduk miskin ekstrem memiliki akses terhadap kredit/pembiayaan, hanya 25,46% penduduk miskin ekstrem memiliki rekening tabungan.

Baca Juga: Usulan Jadwal Pemilu 2024 oleh Pemerintah Tuai Polemik, Ini Kata Mahfud

Kabupaten Sumba Tengah

* Kemiskinan
Tingkat kemiskinan 34,49%; jumlah penduduk miskin 25.370 jiwa; Tingkat kemiskinan ekstrem 21,51%; Jumlah penduduk miskin ekstrem 15.820 jiwa.

Pendidikan kepala rumah tangga miskin ekstrem 40,71% tidak bersekolah, 34,88% lulus SD, 9,68% lulus SMP, 12,49% lulus SMA, dan 2,25% lulus PT.

* Lapangan pekerjaan
50,36% anggota rumah tangga miskin ekstrem merupakan kelompok usia produktif, bekerja di sektor pertanian.

* Infrastruktur dasar:
Rumah tangga miskin ekstrem semua memiliki rumah sendiri, 25,71% tidak memiliki listrik, 45,40% tidak memiliki toilet, 41,54% tidak memiliki akses air minum layak.

* Akses keuangan
Hanya 5,55% penduduk miskin ekstrem memiliki akses terhadap kredit/pembiayaan, 21,13% penduduk miskin ekstrem memiliki rekening tabungan.

Baca Juga: Kemenag Wajibkan Kosmetik Miliki Sertifikasi Halal Mulai Hari Ini

Kabupaten Manggarai Timur

* Kemiskinan
Tingkat kemiskinan 26,52%; Jumlah penduduk miskin 76.690 jiwa; Tingkat kemiskinan ekstrem 15,43% jumlah penduduk miskin ekstrem 44.630 jiwa.

Pendidikan kepala rumah tangga miskin ekstrem, 11,71% tidak bersekolah, 73,29% lulus SD, hanya 2,45% lulus SMP, 12,55% lulus SMA, dan tidak ada yang lulus PT.

* Lapangan pekerjaan
49,70% anggota rumah tangga miskin ekstrem merupakan kelompok usia produktif, bekerja di sektor pertanian.

* Infrastruktur dasar
Rumah tangga miskin ekstrem semua memiliki rumah sendiri, 43,12% tidak memiliki listrik, 12,95% tidak memiliki toilet, 63,05% tidak memiliki akses air minum layak.

* Akses keuangan
32,42% penduduk miskin ekstrem memiliki akses terhadap kredit/pembiayaan, hanya 18,25% penduduk miskin ekstrem memiliki rekening tabungan.**

Editor: Tommy Aquino

Sumber: Antara


Tags

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah