Puasa di Bulan Ramadhan Sangat Baik untuk Kesehatan, Dokter Beber Manfaatnya

- 6 April 2022, 06:45 WIB
Ilustrasi puasa
Ilustrasi puasa /Pixabay/RitaE

WARTA SASANDO - Umat Islam saat ini tengan menjalankan ibadah puasa. Puasa itu sendiri adalah menahan diri dari makan, minum dan segala hal yang membatalkan puasa mulai dari terbit fajar sampai terbenam matahari. 

Berpuasa tidak hanya tentang menahan makan dan minum saja, tapi juga menahan diri dari segala hal yang membatalkan puasa dan segala hal yang menghilangkan pahala dan faedah puasa.

Berpuasa di bulan suci Ramadhan rupanya dapat memberikan banyak manfaat bagi seseorang yang menjalankannya.

Baca Juga: Ramalan Zodiak 6 April 2022 Cancer, Leo dan Virgo: Didekati Mantan, Jangan Sampai Tertipu

Banyak penelitian baik di luar maupun dalam negeri yang membuktikan tentang manfaat puasa bagi kesehatan. 

Menurut Direktur Rumah Sakit Islam (RSI) Banjarnegara, dr. Agus Ujianto, Sp.B, M.Si. Med., puasa dapat memberi manfaat bukan hanya bagi orang dewasa, melainkan bagi anak-anak dan wanita hamil.

"Melakukan ibadah puasa itu sangat menyehatkan bagi semua umur, bukan hanya bagi orang dewasa saja, tetapi juga bagi anak-anak, orang tua, wanita hamil, dan semua orang yang mau melakukannya," kata dr. Agus Ujianto dikutip wartasasando.com dari Antara, Rabu 6 April 2022.

Baca Juga: Ramalan Zodiak 6 April 2022 Aries, Taurus, Gemini: Bertemu Jodoh, Selesaikan Masalah dengan Pasangan

dr. Agus Ujianto mengatakan, Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) mendefinisikan kesehatan sebagai keadaan mental, fisik, dan sosial yang lengkap. Sehingga, kesehatan itu bukan hanya perihal ada atau tidaknya penyakit.

Menurutnya, puasa bisa bermanfaat bagi kesehatan mental, fisik, serta sosial seseorang.

"Jadi, kesehatan yang didapatkan pada orang yang berpuasa tidak hanya secara fisik, juga sehat secara mental dan sosial," katanya.

Baca Juga: Baru Sehari Dilantik, Menkeu Sri Lanka Undur Diri, Posisi Presiden Rajapaksa Kian Terjepit

Ketua Pengurus Cabang Lembaga Kesehatan Nahdlatul Ulama (LKNU) Kabupaten Banyumas itu juga menyebut bahwa semua penyakit dalam tubuh seperti diabetes dan jantung bisa disembuhkan dengan terapi puasa. 

Dengan berpuasa, kata dr. Agus, seseorang secara tidak langsung dapat melatih stres dalam dirinya. 

Stresir dalam bidang kesehatan merupakan stimulus atau peristiwa yang menimbulkan respons stres pada suatu organisme. 

Baca Juga: Dua Pegawai KPK yang Selingkuh Dijatuhi Sanksi Sedang: Minta Maaf Secara Terbuka

"Bukan hanya stres fisik saja, tapi sampai ke organ dan sel-sel yang ada di dalam tubuh kita," kata dr. Agus yang juga merupakan Ketua Umum Pengurus Pusat Perhimpunan Kedokteran Digital Terintegrasi Indonesia (Perdigti).

"Dengan berpuasa, kita bisa stresor kekebalan tubuh kita, kekuatan saraf, fungsi pencernaan, fungsi jantung, hingga ke tulang-tulang maupun sel organ dalam tubuh kita," katanya.

Dia menyatakan bahwa berpuasa merupakan sesuatu yang sangat menyehatkan dan telah diakui oleh sejumlah ilmuwan barat yang menyebutnya sebagai intermittent fasting atau puasa intermiten (berjeda).

Baca Juga: Komedian M yang Beli Konten Pornografi Dea OnlyFans Bakal Diperiksa Polisi

"Kalau dalam bahasa kita, jeda pada puasa intermiten itu merupakan waktu antara buka puasa dan sahur," katanya.

Lebih lanjut, dia mengatakan puasa intermiten itu sudah banyak digunakan sebagai bagian dari terapi pada penyakit epilepsi, jantung, bahkan saraf. 

Dia kemudian menyampaikan bahwa hasil penelitian yang dilakukan Nikfarjam pada tahun 2013 menyatakan bahwa saat puasa Ramadhan hingga satu bulan setelah Ramadhan terjadi peningkatan kecerdasan emosional, identifikasi diri, kontrol impuls, dan responsibilitas.

Baca Juga: Gegara Main Binomo, Karyawan Bank Rugikan Negara Rp1 Milliar Lebih

"Penelitian terbesar di dunia yang dilakukan oleh keluarga Buchinger Wilhelmi selama 100 tahun menunjukkan bahwa puasa sangat baik untuk kesehatan," ujarnya.***

Editor: Tommy Aquino

Sumber: Pikiran Rakyat Antara


Tags

Terkini

x