Menurut American Heart Association, lebih dari 34 juta orang dewasa Amerika Serikat merokok, dan akibatnya lebih dari 480.000 meninggal setiap tahunnya.
Sementara itu, seorang profesor di Duke University School of Medice, James Davis, mengatakan merokok menyebabkan penyakit kardiovaskular. Merokok meningkatkan perkembangan plak atau timbunan zat lemak dan kotoran lain di dalam arteri.
Baca Juga: Drakor Soundtrack #1 Han So Hee dan Park Hyung Sik Tayang Hari Ini, Simak Sinopsis Singkatnya
Kemudian, rokok membuat plak membentuk gumpalan yang dapat menyumbat arteri dan menyebabkan serangan jantung atau stroke. Proses ini juga dikenal dengan ketidakstabilan plak.
"Temuan kunci dalam penelitian, kami melihat merokok dikaitkan dengan peningkatan serangan jantung sebagai gejala awal penyakit koroner," ungkapnya.
Lebih lanjut, ia menjelaskan hal tersebut konsisten dengan merokok yang menyebabkan ketidakstabilan plak.
Hasil penelitian juga menunjukkan bahwa ketidakstabilan plak dapat terjadi pada orang yang lebih muda.
Baca Juga: Komisi I DPRD Ende Optimis Sembilan Desa Persiapan Jadi Desa Definitif
Kemudian ada peningkatan risiko serangan jantung atau stroke, yang mungkin menjadi indikasi pertama seorang perokok memiliki penyakit kardiovaskular.
Davis mengatakan bahwa kabar baiknya adalah akumulasi plak dan ketidakstabilan plak dapat dibalik ketika orang berhenti merokok.