Kolaborasi PMI dengan IFRC dan USAID Sukseskan Eradikasi Polio di Indonesia

- 3 November 2021, 00:34 WIB
Peluncuran Program Kesiapsiagaan Polio oleh PMI bekerja sama dengan IFRC dan USAID di Ruang Kolbano, Sotis Hotel, Selasa 2 November 2021.
Peluncuran Program Kesiapsiagaan Polio oleh PMI bekerja sama dengan IFRC dan USAID di Ruang Kolbano, Sotis Hotel, Selasa 2 November 2021. /Tommy Aquino/Warta Sasando/

Baca Juga: Tekan Angka Kematian Ibu dan Anak, Pempus Alokasikan DAK Perkuat Layanan Puskesmas

"Dari laporan Kemenkes RI tahun 2020, setidaknya 83,9 persen pelayanan imunisasi dasar bagi anak-anak di posyandu maupun di puskesmas terhenti akibat pandemi Covid-19. Hal ini terjadi hampir di seluruh kabupaten/kota di Indonesia yang mengakibatkan penurunan cakupan imunisasi dasar lengkap bagi anak-anak pada periode Maret-April 2020," sebut Fachmi Idris.

Sebagai lembaga yang menjalankan Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2018 tentang Kepalangmerahan, tugas PMI meliputi promosi kesehatan masyarakat dan pengurangan risiko penyakit menular dan tidak menular.

Selanjutnya dalam rangka mendukung program percepatan cakupan imunisasi dasar lengkap pada anak-anak, PMI telah melakukan berbagai upaya, baik melalui program imunisasi nasional, campak rubella, maupun program lainnya.

"Penting sekali untuk mendukung upaya Pemerintah Indonesia dalam memberi akses kepada seluruh anak Indonesia agar terhindar dari polio, campak dan rubella melalui program imunisasi nasional," ujar mantan Direktur Utama BPJS Kesehatan ini.

Baca Juga: Survei SnapCart: Siapa Jawara E-Commerce Indonesia Tahun 2021?

Program kesiapsiagaan polio, lanjut Fachmi Idris, akan melengkapi kapasitas lebih dari 1.000 relawan PMI yang akan secara aktif mendukung Pemerintah Indonesia dalam menyukseskan program imunisasi polio di 5 provinsi.

"Setiap provinsi ada 2 kabupaten/kota yang jadi sasaran pelaksanaan program. Setiap kabupaten/kota akan didampingi kurang lebih 25 relawan yang sudah dilatih," katanya.

Sementara Kepala Delegasi IFRC Indonesia dan Timor Leste, Jan Gelfand dalam sambutannya mengatakan, Asia Tenggara secara resmi telah terbebas dari polio sekitar 7 tahun yang lalu. Tetapi ia meyakini ada potensi bermunculan kembali. Dengan demikian, dukungan kepada PMI sangatlah penting untuk mencegah kemunculan kembali virus ini.

Tantangan di tengah pandemi yang masih berlangsung, lanjutnya, memerlukan adanya peningkatan upaya untuk melindungi setiap anak Indonesia terhadap imunisasi dasar.

Halaman:

Editor: Tommy Aquino


Tags

Terkini

x