Tenaga Ahli Utama Kantor Staf Presiden, dr. Brian Sri Prahastuti mengaatakan, stunting sudah menjadi isu nasional dan menjadi salah program prioritas pemerintah pusat. Secara nasional, ditargetkan angka stunting turun hingga 14 persen.
Menurut dr. Brian, aplikasi Elsimil merupakan terobosan BKKBN yang saat ini sedang diuji coba pada daerah-daerah yang mempunyai komitmen tinggi untuk penurunan stunting.
Dia berharap program ini bisa berjalan baik, sehingga pada Desember 2021 mendatang bisa dilaunching secara nasional.
Baca Juga: Miris, Anggota DPRD Minta Tunjangan Naik 100 Persen di Masa Pandemi Covid
Ditambahkannya ada beberapa hal yang perlu diperhatikan untuk upaya penanganan stunting. Yang pertama adalah perbaikan pola asuh. Bayi sebaiknya harus diberikan ASI eksklusif hingga usia 6 bulan tanpa makanan/minuman tambahan atau pengganti ASI.
Yang kedua, pola pangan dimana selama 1000 hari pertama kehidupan, bayi harus mendapatkan makanan yang bernutrisi lengkap.
Hal lain yang perlu diperhatikan yakni sanitasi, dengan mengkonsumsi air bersih serta memperhatikan perilaku sanitasi keluarga yang baik.
Kepala Perwakilan BKKBN Provinsi NTT, Marianus Mau Kuru menambahkan saat ini secara nasional stunting di NTT masih tinggi.
Khusus untuk Kota Kupang terjadi kenaikan angka stunting dari sebelumnya 22 persen pada tahun 2020 menjadi 27 persen di tahun 2021.
Baca Juga: Guru Bagikan Kisah Siswanya yang Jinjing Keresek ke Sekolah karena Tak Punya Tas