Bangun Kesadaran Kritis Mahasiswa Terhadap Informasi Hoaks, KPID NTT Galakkan Literasi Media

- 14 Maret 2022, 10:48 WIB
Ketua KPID NTT, Fredrikus Bau foto bersama anggota Itakanrai Kupang usai membawakan materi Literasi Media pada momen MPAB Itakanrai di Kapela Santo Markus Kaniti, Sabtu 12 Maret 2022.
Ketua KPID NTT, Fredrikus Bau foto bersama anggota Itakanrai Kupang usai membawakan materi Literasi Media pada momen MPAB Itakanrai di Kapela Santo Markus Kaniti, Sabtu 12 Maret 2022. /Dok. Panitia MPAB Itakanrai/

Apalagi, lanjut Fredrikus, dewasa ini informasi begitu banyak menyebar melalui berbagai platform baik media cetak, elektronik, media online maupun media sosial yang belum tentu mengandung nilai kebenaran.

"Karena itu, mahasiswa dituntut untuk kritis. jangan langsung percaya informasi di media tetapi harus ada upaya lanjutkan untuk mencari tahu kebenarannya. Jangan langsung share kalau dapat kiriman berita di WA, instragram, Facebook, Youtube karena belum tentu benar," kata pria yang akrab disapa Edy Bau ini.

Menurut Edy Bau, gempuran informasi saat ini sangat rentan dengan adanya berita hoaks. Karena itu, jika tidak kritis, mahasiswa bisa menjadi penyebar berita hoaks dan bisa berujung pidana.

"Hati-hati karena kalau share berita hoaks bisa berujung pidana," ujarnya.

Baca Juga: Ende Masuk Kategori Kuning Kasus Stunting, Ini Kata Kadis PKKB Dokter Muna Fatma

Dikatakannya, literasi media adalah sebuah program wajib dan rutin di KPID yang bertujuan mengedukasi masyarakat agar memiliki kemampuan dalam mengakses media, menganalisis media, mengevaluasi media termasuk memberi sanksi kepada media.

Edy Bau menyebutkan, salah satu tugas KPID NTT sesuai amanat Undang-Undang nomor 32 Tahun 2002 tentang Penyiaran adalah menjamin masyarakat mendapatkan informasi yang layak dan benar sesuai Hak Asasi Manusia.

Dan salah satu upaya untuk menjamin hak masyarakat mendapatkan informasi yang layak dan benar adalah dengan membangun kesadaran kritis masyarakat melalui literasi media.

"Kalau masyarakat sudah kritis, tentu media juga tidak bisa macam-macam. Kami meminta kepada mahasiswa kalau mendengar berita hoaks atau berita yang tidak layak di radio atau televisi agar melapor ke KPID untuk ditindak," kata Edy Bau.

Pada tahun 2022, lanjut Edy Bau, kegiatan literasi media sudah diprogramkan namun tidak bisa dilaksanakan karena ketiadaan anggaran. Karena itu, KPID NTT menggunakan strategi lain yakni membangun komunikasi dengan organisasi kemahasiswaan di Kupang yang akan menggelar kegiatan agar bisa disisipkan materi tentang Literasi Media.

Halaman:

Editor: Tommy Aquino


Tags

Terkini

x