Kerja Sama Kampus dan Industri Jangan Sebatas Tandatangan MoU

- 14 September 2021, 20:35 WIB
Ilustrasi.
Ilustrasi. /Pixabay/Nappiness

"Selain itu juga berbagai kemungkinan lain seperti kerja sama meliputi beasiswa atau ikatan dinas hingga donasi dalam bentuk pengembangan laboratorium atau bentuk lainnya," katanya.

Terkait penandatangan nota kesepahaman antara LP3I Jakarta dan PT Trimegah Karya Pratama, Wikan menyampaikan rasa terima kasih kepada kedua belah pihak yang sudah merespons dengan cepat menyambut gerakan "Pernikahan Massal” yang merupakan bentuk dukungan terhadap program Kemendikbudristek yaitu Link and Match serta Merdeka Belajar Kampus Merdeka, untuk melahirkan SDM lulusan yang unggul dan mendukung terciptanya implementasi integrasi pendidikan vokasi dan IDUKA melalui Link and Match 8+i.

Dia mengharapkan, kerja sama itu menjadi trigger yang bisa menginspirasi kampus vokasi lainnya melalui pernikahan dengan industri untuk menghasilkan output berupa lulusan mahasiswa yang kompeten dari sisi softskill, hardskill, dan karakter.

"Kemudian berujung pada terciptanya outcome bagi Indonesia yaitu produktivitas dan daya saing naik, pertumbuhan ekonomi melejit, kesejahteraan bangsa naik, dan mengarahkan Indonesia menjadi top 5 ekonomi dunia,” ujar Wikan.

Direktur Politeknik LP3I Jakarta, Akhwanul Akhmal, mengungkapkan rasa syukur dapat menjalin kerja sama dengan sektor industri. Kerja sama itu diharapkan menambah kualitas lulusan yang siap kerja sesuai kebutuhan dunia kerja.

“Kami juga berharap dengan adanya kerja sama ini tentu akan menambah minat pelajar di Indonesia untuk mendaftar ke Politeknik LP3I Jakarta, karena ada penyelarasan kurikulum dengan yang dibutuhkan dunia kerja sehingga diharapkan dapat mencetak lulusan yang siap kerja sesuai kebutuhan dunia kerja,” tutur Akhwanul.

Baca Juga: Beri Kuliah Umum di Almamater, Hakim Konstitusi Daniel Foekh Ajak Mahasiswa Undana Magang di MK

Politeknik LP3I Jakarta saat ini, lanjut Akhwanul, memiliki 9 kampus yang tersebar di Jakarta, Depok, Cikarang, Tangerang, dan Bekasi (Jadecitabek) dengan jumlah mahasiswa untuk semua angkatan ± 6000 orang. Kerja sama ini diharapkan mencetak generasi unggul siap kerja yang mampu mendorong kemajuan industri di Tanah Air, serta program “Pernikahan Massal” Kemendikbudristek juga dapat terwujud.

Direktur Ultra Voucher, Riky Boy Permata mengatakan, kerja sama ini merupakan bentuk dukungan terhadap program yang digagas oleh Kementerian Pendidikan Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek) bersama kementerian lainnya yaitu gerakan "Pernikahan Massal” antara pendidikan vokasi dengan Dunia Industri dan Dunia Kerja (IDUKA), serta kebijakan Kampus Merdeka – Merdeka Belajar (KMMB) sesuai dengan Permendikbud No. 3 tahun 2020 tentang Standar Nasional Pendidikan Tinggi.

Dalam program ini, lulusan-lulusan dari pendidikan vokasi nantinya dapat terserap ke dunia industri, serta terciptanya penyelarasan kurikulum pendidikan vokasi yang menunjang kebutuhan sumber daya manusia yang dibutuhkan IDUKA.

Halaman:

Editor: Tommy Aquino

Sumber: Pikiran Rakyat


Tags

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah