WARTA SASANDO - Ketua Dekranasda NTT, Julie Sutrisno Laiskodat mengapresiasi dan menyanjung kreativitas pelajar SMA/SMK di Provinsi NTT.
Pengakuan ini disampaikan Bunda Julie saat ia diberi kesempatan menilai hasil karya video mars dan yel-yel restorasi pendidikan Provinsi NTT yang dibuat 947 SMA/SMK di NTT.
"Mereka ini pelajar SMA dan SMK mampu membuat kreasi video yel-yel dan mars masing-masing dengan menggunakan pakaian adat. Mars dan yel-yel ini sangat luar biasa," puji Bunda Julie usai mengikuti upacara peringatan Hardiknas 2022 tingkat Provinsi NTT di alun-alun I. H Doko, Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Provinsi NTT pada Jumad, 13 Mei 2022.
Baca Juga: Ungkapan Permintaan Maaf Keluarga Pelaku Penganiayaan Wartawan Fabi Latuan
Istri Gubernur NTT ini juga mengatakan bahwa pelajar di NTT memiliki potensi untuk mengembangkan bakat dan talenta namun keterbatasan sarana dan prasarana serta kekurangan event atau kegiatan.
Sebagai juri perlombaan mars dan yel-yel restorasi pendidikan di NTT, Bunda Julie juga memuji kekompakan yang ditampilkan oleh para pelajar.
Hal ini, kata Bunda Juli mampu membuktikan bahwa Provinsi Nusa Tenggara Timur adalah provinsi yang menghargai perbedaan budaya, suku dan agama.
Baca Juga: Tarian Masal Gero Meriahkan Peringatan Hardiknas di NTT
Bunda Baca Sekaligus Bunda Literasi NTT itu berharap, momen peringatan Hardiknas 2022 ini, sekolah dan para guru mampu mengembangkan atau menggali potensi yang dimiliki para siswa.
"Momen Hardiknas ini jangan sekedar dirayakan formalitas dan wajib namun harus mencari dan memberi panggung untuk anak-anak agar dapat mengembangkan potensi mereka," harapnya.
Ia juga mengakui bahwa anak-anak di NTT memiliki minat baca yang tinggi namun terkendala keterbatasan atau ketersediaan buku secara gratis.
Baca Juga: Gugatan Ira Ua Soal Status Tersangka Mulai Disidangkan Hari Ini
Oleh karena itu, sebagai Bunda Baca dan Bunda Literasi NTT, ia mempunyai cita-cita menjadikan Provinsi NTT sebagai provinsi literasi.
Untuk menggapai cita-citanya, saat ini Dekranasda NTT telah bekerjasama dengan Pemerintah Provinsi NTT untuk membangun gedung perpustakaan di setiap kabupaten.
"Masing-masing kabupaten akan dapat anggaran Rp10 miliar untuk membangun gedung perpustakaan," ungkapnya.***