Beasiswa Belum Dicairkan Pemprov NTT, Mahasiswa STIKes Maranatha Terancam Batal Wisuda

- 27 Agustus 2022, 18:05 WIB
Ketua Dewan Pembina Yayasan Maranatha NTT, Drs. Semuel Sellan (kelima dari kiri) dan Ketua STIKes Maranatha Stefanus M. Kiik (ketiga dari kanan) bersama pengurus pengurus yayasan dan dosen usai memberikan penjelasan kepada wartawan seputar persoalan beasiswa, Sabtu, 27 Agustus 2022.
Ketua Dewan Pembina Yayasan Maranatha NTT, Drs. Semuel Sellan (kelima dari kiri) dan Ketua STIKes Maranatha Stefanus M. Kiik (ketiga dari kanan) bersama pengurus pengurus yayasan dan dosen usai memberikan penjelasan kepada wartawan seputar persoalan beasiswa, Sabtu, 27 Agustus 2022. /Tommy Aquino/Warta Sasando/

WARTA SASANDO - Pemerintah Provinsi Nusa Tenggara Timur (Pemprov NTT) melalui Biro Keuangan hingga kini belum mencairkan beasiswa di tahun 2022 untuk ratusan mahasiswa Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan (STIKes) Maranatha Kupang.

Akibatnya, puluhan mahasiswa penerima beasiswa sejak 2019 yang tersebar di Prodi DIII Kebidanan dan DIII Keperawatan, terancam batal diwisuda pada tahun ini.

Selain itu, yayasan yang menaungi STIKes Maranatha Kupang juga mengalami kendala dalam membiayai kebutuhan dari puluhan mahasiswa penerima beasiswa lainnya. Termasuk mahasiswa yang kuliah di Prodi S1 Keperawatan. Sebab memasuki semester akhir, mahasiswa akan menjalani praktik di lapangan dan membutuhkan banyak biaya.

Informasi ini disampaikan Ketua Dewan Pembina Yayasan Maranatha NTT, Drs. Semuel Sellan kepada wartawan, Sabtu 27 Agustus 2022.

Baca Juga: IFG Labuan Bajo Marathon 2022, Event Akbar dengan Konsep Sport Tourism

Semuel menyebutkan, sejak 2019 lalu, STIKes Maranatha sudah ada MoU dengan Pemprov NTT terkait pemberian beasiswa bagi mahasiswa dari keluarga kurang mampu.

Sesuai MoU, beasiswa bagi mahasiswa yang masuk kuliah di tahun 2019 itu berlanjut sampai tahun 2024. Dengan adanya beasiswa tersebut, mahasiswa kuliah disecara gratis.

"Perhatian pak gubernur (Viktor Bungtilu Laiskodat, red) sungguh luar biasa. Kami bertemu di ruangannya sekitar bulan Mei 2019, kemudian beliau bersedia memberikan bantuan bagi anak-anak dari keluarga kurang mampu. Selanjutnya kami merekrut mahasiswa dari daerah terluar dan terpencil sesuai harapan gubernur," sebutnya.

Semuel menerangkan, beasiswa tahun pertama untuk ratusan mahasiswa yang masuk pada 2019 terealisasi di tahun 2020 sebesar Rp1.750.000.000. Beasiswa tahun kedua terealisasi sebesar Rp 2.000.000.000 di tahun 2021.

"Beasiswa untuk dua tahun pertama berjalan dengan sangat baik. Kemudian kami mengajukan beasiswa tahun ketiga sebesar Rp 3,2 miliar di bulan September 2021. Pencairannya di tahun 2022, tapi sampai sekarang belum direalisasikan," jelas Semuel.

Halaman:

Editor: Tommy Aquino


Tags

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x