Kajati NTT Antisipasi Adanya Aliran Kepercayaan yang Menyimpang

- 10 Agustus 2022, 11:54 WIB
Kepala Kejaksaan Tinggi NTT, Hutama Wisnu saat menggelar  Rakor bersama tim Pakem pada Rabu, 10 Agustus 2022
Kepala Kejaksaan Tinggi NTT, Hutama Wisnu saat menggelar Rakor bersama tim Pakem pada Rabu, 10 Agustus 2022 /Tarsi Salmon/VoxNTT/

“Tapi semua inikan berasal dari masyarakat. Dan ada masyarakat yang teriikut atau tidak memahami secara mendalam mengenai keagamaan, sehingga terbawa ke aliran kepercayaan yang mungkin menyimpang di masyarakat,” ujarnya.

Wisnu mengatakan, sepanjang aliran kepercayaan itu tidak bertentangan akan diajak dan dibina untuk kembali lagi kepada agamanya masing-masing.

“Kembali ke aturan kaidah agamanya masing-masing. Bersifat pembinaan aja,” ujarnya. 

Ia berharap kerjasama seluruh masyarakat NTT, apabila ada melihat dan mendengar terkait aliran kepercayaan yang menyimpang, agar segera dapat memberikan informasi kepada aparat penegak hukum setempat.

Muncul di Manggarai Barat

Kepala Kesbangpol NTT, Ir Jhon Oktabianus M.M, secara terpisah, mengatakan, aliran atau kepercayaan sesat yang sedang di pantau pemerintah terjadi di Manggarai Barat.

Aliran sesat ini, kata Jhon berasal dari negeri Tirai Bambu (China) yang disebarkan oleh pasangan suami isteri.

"Di Manggarai Barat, aliran itu menyebar dari Cina sana. Jadi ada suami isteri, dimana suaminya itu mentuankan isterinya seperti Tuhan Yesus turun kedua kalinya di dunia. Dan berkembang melalui media sosial," jelasnya.

Pemerintah daerah setempat bersama pihak kepolisian sudah melakukan upaya pendekatan, dengan mendatangi dan mengambil buku-buku mereka, serta menelusuri sejauh mana perkembangan aliran itu.

"Sudah ditangani pemerintah, dan sekarang dalam tahap pendekatan. Mudah-mudahan dalam waktu dekat mereka sudah bisa melelaskan aliran itu untuk kembali ke agamanya masing-masing. Itu target kita," ungkapnya.

Halaman:

Editor: Petrus Damianus Padeng


Tags

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x