PMKRI Kupang Minta DPRD NTT Bentuk Pansus Usut PT Flobamor

- 30 April 2022, 10:01 WIB
PMKRI Cabang Kupang menggelar aksi menolak aksi premanisme dan kekerasan terhadap wartawan di NTT
PMKRI Cabang Kupang menggelar aksi menolak aksi premanisme dan kekerasan terhadap wartawan di NTT /

WARTA SASANDO - Aksi pemukulan dan upaya pembunuhan oleh enam pria tak dikenal terhadap wartawan Fabi Latuan di depan Kantor PT Flobamor Kupang berbuntut panjang.

Kasus yang dialami Pemimpin Redaksi (Pemred) media online Suara Flobamora ini mendapat perhatian dari semua kalangan, termasuk organisasi kemahasiswaan seperti Perhimpunan Mahasiswa Katolik Republik Indonesia (PMKRI) Cabang Kupang.

Aktivis PMKRI Cabang Kupang bahkan melakukan aksi mimbar bebas dan menyalahkan lilin di depan markasnya yakni di Marga Juang 63 PMKRI Kupang yang berhadapan dengan Mapolda NTT. 

Baca Juga: Dugaan Kecurangan Lelang Proyek, Pokja ULP NTT Dilaporkan ke Inspektorat Daerah

Mereka meminta DPRD NTT membentuk panitia khusus (Pansus) untuk melakukan investigasi terhadap PT Flobamor sehubungan dengan temuan BPK RI mengenai deviden tahun 2019 dan 2020 senilai Rp1, 6 Miliar yang diduga tidak setor ke Pemerintah Provinsi NTT. 

"Terkait temuan BPK RI dengan Nomor: 91 b/LHP/XIX.KUP/05/2021, tertanggal 17 Mei 2021 yang diduga merugikan negara, PMKRI meminta DPRD NTT untuk membentuk Pansus guna menginvestigasi lebih dalam terkait temuan BPK RI yang kemudian berujuang pada penganiayaan seorang wartawan," ujar Ketua Germas PMKRI Cabang Kupang, Antonius Uspupu. 

Uspupu dalam orasinya juga meminta DPRD NTT untuk menutup PT Flobamor jika Pansus yang dibentuk menemukan kebenaran bahwa PT Flobamor tidak menyetor deviden sebesar Rp1,6 miliar. 

Baca Juga: Ini Pemain yang Sangat Diinginkan Alex Ferguson Usai Datangkan Ronaldo

"Jika benar tidak menyetor PAD sebesar Rp1,6 miliar maka PT Flobamor harus ditutup, karena jelas itu ada mafia kotor," ungkap Uspupu.

Ia menduga, pemukulan dan upaya pembunuhan terhadap wartawan Fabi Latuan telah didesain oleh orang-orang yang merasa tersinggung karena pemberitaan. 

Halaman:

Editor: Petrus Damianus Padeng


Tags

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x