Atribut AHY yang Dibakar Bukan Milik Partai, Simpatisan Jeriko Bakal Polisikan Balik GSK

- 6 Januari 2022, 17:50 WIB
Atribut Partai Demokrat dibakar kader dan simpatisan Demokrat NTT pendukung Jeriko di Kupang, Selasa 4 Januari 2021 lalu
Atribut Partai Demokrat dibakar kader dan simpatisan Demokrat NTT pendukung Jeriko di Kupang, Selasa 4 Januari 2021 lalu /Dok. Simpatisan Jeriko/

WARTA SASANDO - Sejumlah simpatisan Partai Demokrat pendukung Jefri Riwu Kore (Jeriko) yang membakar bendera dan atribut partai dan AHY, Selasa 4 Januari 2021 lalu, dilaporkan ke Polres Kupang Kota.

Pelapor adalah kader Demokrat atas nama Gabriel Suku Kotan (GSK). Aduan GSK tersebut tercatat dalam laporan polisi nomor STTLP/012/I/2022/SPKTPOLRESKUPANGKOTA.

Menyikapi laporan tersebut, Ketua BPOKK DPC Demokrat Kota Kupang, Ferdinand Pello mengatakan, aksi pembakaran atribut Demokrat yang dilakukan merupakan aksi spontan para kader dan simpatisan Demokrat yang kecewa karena keputusan Ketum AHY ternyata bertentangan hasil Musda IV DPD Demokrat NTT.

"Kami adalah warga sah rumah besar Demokrat NTT yang selama ini berjuang bersama Jeriko di Kota Kupang dan seluruh NTT menilai bahwa Ketum AHY melanggar prinsip-prinsip demokrasi, tidak melihat hasil Musda," kata Ferdinand yang juga juru bicara simpatisan Jeriko kepada awak media, Kamis 6 Januari 2022.

Lebih lanjut, ia mengatakan atribut yang dibakar adalah simbol dari protes keras pendukung Jeriko atas keputusan yang tidak adil dari Ketum AHY dan DPP Demokrat.

"Ini konflik dalam tubuh keluarga besar Demokrat NTT, bukan intervensi dari kader partai lain sebagaimana keterangan pers DPP Demokrat. Jangan mengalihkan isu tentang keputusan buruk AHY lalu berusaha mencari kambing hitam dengan menyebut partai lain," tambah Ferdinand.

Soal laporan polisi yang dilayangkan GSK, Ferdinand menguraikan bahwa laporan tersebut salah alamat. Pasalnya, yang disangkakan adalah Pasal 406 KUHP.

"Pertanyaannya barang itu milik siapa? Faktanya barang itu milik kepunyaan kami sendiri, maka laporan tersebut tidak benar dan kami akan laporkan balik. Yang berhak melapor harus Pak Jeriko, karena Jeriko yang punya gedung dan yang beli bendera dan atribut yang ada. Semua ini miliknya Jeriko. Jadi GSK itu harusnya malu dan tahu diri, karena atribut ini tidak dibeli dengan uang partai, bukan uang AHY. Ini semua dari Jeriko," kata Ferdinand.

Sementara itu, Ketua Simpatisan Demokrat untuk Jeriko, Herison Arianto Kore menambahkan pihaknya tdak gentar dan takkan mundur selangkah pun untuk berjuang bersama Jeriko.

Halaman:

Editor: Tommy Aquino


Tags

Terkini

x