Ende Diguncang Gempa, Warga Pesisir Pantai Mengungsi Akibat Adanya Kabar Tsunami

- 14 Desember 2021, 12:37 WIB
camat Ende Timur Gregorius Maria Ade tenangkan Warganya
camat Ende Timur Gregorius Maria Ade tenangkan Warganya /Alex Raja S/
WARTA SASANDO - Gempa yang cukup besar mengguncang Kota Ende dan sekitarnya di Nusa Tenggara Timur (NTT), Selasa 14 Desember 2021 membuat panik warga warga.
 
Gempa  yang terjadi sekitar pukul 11.30 WITA tersebut membuat warga berhamburan keluar rumah. Juga di perkantoran, para pegawai berlarian keluar untuk menyelamatkan diri.
 
 
Meski tidak ada korban dan juga tidak ada bangunan yang rusak berat, namun
di beberapa perkantoran terjadi retakan kecil.
 
Di Kantor Bupati Ende misalnya, tepatnya di ruangan Garuda lantai 2, plafon sepanjang kurang lebih 10 meter rubuh. Sebelum terjadi gempa, ada pertemuan di ruangan tersebut.
 
Lantaran ada peringatan dini tsunami dari BMKG untuk beberapa wilayah di NTT, banyak warga yang tinggal di pesisir pantai berlarian ke tempat yang aman seperti di Kelurahan Onekore dan Paupire di Kecamatan Ende Tengah.
 
 
Salah seorang warga keluruhan Paupanda Kecamatan Ende Selatan Hadijah mengatakan, ia bersama saudaranya menggunakan sepeda motor bergerak menuju Onekore.
 
"Kami bonceng tiga orang, lari ke Onekore karena ada yang teriak tsunami," kata Hadijah.
 
Lain lagi dengan Abdul Karim Salam, warga Bitha Beach Kelurahan Mautapaga Kecamatan Ende Timur. Dia mengaku ada keluarganya yang mengungsi menggunakan pick up ke Paupire.
 
 
"Kebetulan ada salah seorang anggota keluarga yang sedang sakit. Mereka gotong dan dengan pick up menuju ke Paupire. Itu tadi karena ada yang teriak air laut naik," ujarnya saat ditemui di Bitha Beach.
 
Pantauan di beberapa ruas jalan, warga berlarian ke daerah yang lebih tinggi. Ada yang menggunakan roda dua, roda empat maupun berjalan kaki.
 
 
Di beberapa tempat sempat terjadi insiden tabrakan, seperti di Jalan Gatot Subroto, perempatan Kelimutu patung Kuda. Namun tidak ada korban jiwa.
 
Camat Ende Timur Gregorius Maria Ade turun langsung menenangkan warganya. Dia berharap agar warga jangan percaya akan hoax yang disebarkan bahwa akan terjadi tsunami.
 
Ditemui di pantai Bita, Gregorius Maria Ade mengatakan, banyak warganya harus mengungsi karena kabar tsunami tersebut.
 
 
"Pusat gempa di Flores Timur yang terletak di pantai Utara. Kita sini pantai selatan. Jelas tidak mungkin ada tsunami," kata Gregorius Maria Ade.
 
Dia berharap, warganya tetap waspada dengan terus memantau kondisi laut sembari mengikuti informasi resmi dari pemerintah dan BMKG. 
 
Pantauan di beberapa lokasi pantai seperti di Bita Beach, banyak warga yang mengungsi karena adanya kabar tsunami. Namun ada juga warga yang ke laut untuk memastikan apakah air laut surut.
 
 
Kondisi ini membuat sedikit kekacauan di seputaran Bita Beach karena hilir mudik kendaraan baik roda dua maupun roda empat.
 
Beberapa saat setelah gempa, mobil kepolisian dan Satpol PP keliling kota memberikan pengumuman untuk tidak mempercayai hoax akan terjadi tsunami. Warga diminta untuk tetap waspada. 
 
Berdasarkan informasi dari BMKG, gempa bumi dengan kekuatan 7,5 SR, pusatnya 112 km Barat Laut Flores Timur-NTT, waktu gempa: 14 Desember 2021 pukul 11:20:22 WITA. Gempa ini berpotensi tsunami ***

Editor: Alex Raja S


Tags

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x