Longsor Bagian Barat Kota Ende , PPK Satker 4 PJN Fransiska Silvia Pimpin Langsung Pembersihan Material Longso

- 19 November 2021, 19:55 WIB
Kondisi longsoran yang selesai dibersihkan
Kondisi longsoran yang selesai dibersihkan /Alex Raja S/
Warta Sasando- Intensitas hujan yang cukup tinggi membawa bencana, baik banjir yang merendam rumah penduduk di kota Ende maupun terjadinya longsoran.
 
Seperti yang terjadi di kota Ende provinsi Nusa Tenggara Timur, puluhan rumah terendam banjir dan selain itu beberapa titik jalan negara arah barat kota Ende juga terjadi longsoran.
 
Hujan yang terjadi pada Kamis 18 November 2021 terjadi sejak pukul 18.00 Wita. Namun baru terjadi banjir dan runtuhnya material longsoran sekitar pukul 20.30 wita. 
 
 
PPK Satker 4 PJN  Fransiska Silvia membenarkan terjadi longsoran di tiga titik wilayah Barat kota Ende. Menurut dia titik yang terparah yang ada di KM 2.Sementara dua lainnya terjadi di Km 8 dan  KM9.
 
" Laporan sementara yang saya terima ada tiga titik, dan yang terparah di km 2 ini" kata Fransiska Silvia saat ditemui di lokasi runtuhan.
 
Dia menyebutkan hal ini saat ditemui di lokasi ,Jumad 29 november 2021 saat memantau  langsung penggusuran material longsoran berupa tanah dan batu. 
 
 
Dia menyebutkan, kejadian runtuhnya material di Km 2 sekitar pukul 19.30 WITA ,Kamis( 18 /11) . Saat itu dirinya sedang berada di lokasi dalam rangka persiapan pemboran tebing untuk dilakukan penanganan tebing.
 
"Mulanya runtuh kecil- kecil .Saat itu ada satu eksavator yang siap lakukan pembersihan.Namun tiba-tiba ada bunyi gemuruh ternyata ada runtuhan susulan" ujar Silvia.
 
Saat itu sebut dia,tengah berada di lokasi longsor Km 2.Dia  mengatakan , beruntung posisi berdiri agak jauh karena itu cepat menghindar dari runtuhan yang cukup besar tersebut.
 
 
Disebutkan, saat kejadian tersebut ada sebuah eksavator lagi ada dilokasi tersebut Karena itu ia langsung meminta operator untuk membersihkan material tersebut.Namun karena kondisi cuaca yang gelap  dan terlalu berbahaya untuk melakukan pembersihan maka ditunda untuk keesokan hari.
 
" Untuk menjaga kemungkinan terjadinya lalu lalang kendaraan ia lalu  memalang jalan agar tidak ada satu kendaraan yang lewat karena berbahaya"tutur dia dan mengatakan terlalu berbahaya.
 
Disebutkan sebelumnya pihaknya telah  memasang garis polisi namun rusak begitu juga tanda atau rambu lalu lintas karena ditimpa reruntuhan.Dia berpikir jika tidak memalang akan berakibat fatal bagi kendaraan yang lewat.
 
 
Baru ,Jumad (19/11) dilakukan pembersihan di area lokasi tersebut pada jam 07.00 WITA sambil menunggu mobilisasi louder.
 
Disebutkan, untuk sementara kondisi dilokasi runtuhan hanya dilakukan pembersihan.Sementara pengerjaan ruas jalan hanya dilakukan sepanjang 81 meter dengan tinggi tebing 85 meter.
 
" Saat longsor sedang siap- siap lakukan pemboran,yang nantinya akan dilakukan perekatan dengan menggunakan pasir besi.Setelah itu baru diberikan jaringan" sebut Silvia.
 
 
Namun kemudian terjadi longsoran sehingga harus beralih membersihkan material batu maupun tanah .Karena itu aktivitas utama yakni memasang jaring pengaman di tebing ditunda sementara.
 
Dwi salah seorang konsultan pengerjaan jalan yang turut mendampingi Fransiska Silvia yakni Dwi mengatakan, pekerjaan yang tengah dilakukan adalah melakukan pemboran, perekatan dengan menggunakan pasir besi dan selanjutnya diberi kawat jaring.
 
" Kawat untuk jaringan tersebut dari Swiss.Kita harap bisa menahan jika terjadi longsoran" ujar Dwi.Karena terjadi longsoran maka fokus pekerjaan pada pembersihan material. 
 
 
Untuk yang dialokasi longsor,kata dia  hanya dilakukan pembersihan.Penanganan yang lebih baik belum  bisa dilakukan karena anggaran terbatas dan sudah dialokasikan untuk   titik yang lain. 
 
Terlihat antrian kendaraan terjadi.Polisi melakukan pengaturan kendaraan yang lewat di titik longsor tersebut.
 
Sebuah eksavator tengah menyingkirkan material longsoran. Sementara satu louder terlihat menuju  titik lainnya di Km 8 dan KM 9.***
 

Editor: Alex Raja S


Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x