WARTA SASANDO - Pada September 2021, Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT) mengalami deflasi sebesar 0,30%.
Informasi ini disampaikan Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) NTT, Darwis Sitorus saat memaparkan perkembangan Indeks Harga Konsumen (IHK) atau Inflasi.
Darwis menyebutkan, Kota Kupang mengalami deflasi sebesar 0,39%. Inflasi tahun kalender 2021 (Januari-September 2021) sebesar 0,50%. Inflasi dari tahun ke tahun (September 2021 dibandingkan dengan September 2020) sebesar 1,69%.
"Artinya kondisi harga saat ini dibandingkan dengan harga pada tahun sebelumnya masih lebih tinggi sebesar 1,69%," sebut mantan Kepala BPS Provinsi Kepulauan Bangka Belitung periode 2016-2019 itu.
Baca Juga: Tiga Desa di NTT Jadi Pionir Penyelenggaraan Statistik pada Level Administrasi Terkecil
Selanjutnya Kota Maumere mengalami deflasi sebesar 0,05%. Inflasi tahun kalender 2021 sebesar -0,59%, artinya masih terjadi deflasi. Inflasi tahun ke tahun sebesar 1,27%.
Sementara Kota Waingapu, kata Darwis, kota ini berbeda dengan 2 kota inflasi di NTT. Di Kota Waingapu mengalami inflasi sebesar 0,27%. Inflasi tahun kalende sebsar 0,70% dan inflasi tahun ke tahun sebesar 2,7%.
"Secara keseluruhan apabila ketiga kota ini digabung, maka NTT pada September 2021 masih mengalami deflasi sebesar 0,30% dengan IHK sebesar 104,44. Inflasi tahun kalender sebesar 0,40% dan infasi tahun ke tahun sebesar 1,74%," kata alumni Akademi Ilmu Statistik itu.
Menurut Darwis, inflasi September 2021 di NTT terjadi karena adanya penurunan indeks harga pada 3 dari 11 kelompok pengeluaran.