Arahan Ketum AHY dan Realita Setelah Musda Demokrat NTT

16 Oktober 2021, 19:32 WIB
Dua calon Ketua DPD NTT, Jefri Riwu Kore dan Leonardus Lelo saling berpegangan tangan di hadapan peserta Musda IV PD NTT, Jumat 15 Oktober 2021. /Dok. Panitia Musda/

WARTA SASANDO - Meski tidak hadir langsung, Ketua Umum Partai Demokrat (PD), Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) sempat memberikan arahan secara virtual kepada kader PD yang mengikuti Musyawarah Daerah (Musda) IV PD Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT), Jumat 15 Oktober 2021 di Aula Aston Hotel.

AHY dengan tegas mengatakan, Musda diselenggarakan dengan tujuan untuk meningkatkan soliditas dan kesatuan dalam visi misi serta pikiran untuk mewujudkan cita-cita besar lima tahun mendatang, terkhusus dalam menghadapi Pemilu 2024.

AHY mengingatkan seluruh kader Demokrat agar setiap perbedaan dalam Musda tidak sampai merusak persaudaraan.

Baca Juga: Penuhi Syarat Jadi Calon Ketua Demokrat NTT, Nasib Jeriko dan Leo Lelo di Tangan AHY

"Siapapun yang nantinya akan terpilih, kita tahu beliau adalah kader terbaik Partai Demokrat yang ada di NTT. Oleh karena itu, mari kita saling menghargai, menghormati dan saling melengkapi, karena kita adalah keluarga besar. Jangan sampai karena musda, hubungan persaudaraan kita retak," sebut AHY.

Menurut putra mantan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY), tantangan yang dihadapi PD saat ini bukan datang dari internal.

Sebaliknya, tantangan itu datang dari luar karena ada pihak-pihak yang ingin mengambil alih kepemimpin yang sah serta ingin menghancurkan kedaulatan dan eksistensi PD.

"Jadi keliru kalau kita justru terpecah belah di dalam, karena yang kita kita hadapi ada di luar. Begitu kita berbicara Demokrat, tujuan kita sama. Kita ingin sukses, kita ingin menang bersama. Oleh karena itu, saya berharap kita rapatkan barisan karena ancaman dan lawan kita ada di luar," ujar AHY.

Baca Juga: Mentahkan Gugatan Kader Pro KLB, Demokrat Serahkan Bukti ke Kemenkumham

"Jadi mohon jangan kita habiskan waktu, energi,ataupun pikiran kita untuk menghadapi sesuatu yang sebetulnya bisa kita hindarkan, yaitu perpecahan internal. Kita punya kepentingan bersama dan bahkan kita punya musuh bersama yang terus merong-rong kedaulatan kita," sambung AHY.

Di akhir arahannya, AHY berharap harmoni diantara para kader PD semakin terbangun. Untuk itu, gesekan-gesekan yang selama ini terjadi, harus diselesaikan dalam Musda.

"Melalui musda ini kita melakukan rekonsiliasi untuk menghapus gesekan-gesekan dan kemudian kita move on maju dan bergerak ke depan bersama," ungkap AHY.

Secara kasat mata, Musda IV PD NTT berjalan aman dan lancar. Dua calon Ketua DPD PD NTT, Jefri Riwu Kore dan Leonardus Lelo yang memenuhi syarat untuk diusulkan ke DPP bahkan saling berpegangan tangan di hadapan peserta Musda.

Baca Juga: Dukung Labuan Bajo Sebagai Destinasi Wisata Super Premium, Jokowi Resmikan Terminal Wae Kelambu

Calon incumbent Jefri Riwu Kore yang juga Wali Kota Kupang diketahui mendapat dukungan 12 suara. Sedangkan sang rival Leonardus Lelo yang saat ini menjabat sebagai anggota DPRD NTT mendapat 11 suara.

Namun, Sabtu 16 Oktober 2021 hari ini atau sehari setelah Musda, kubu Leonardus Lelo justru menggelar jumpa pers dan membeberkan hal lain yang cukup mengejutkan.

Meski mengakui Musda berjalan aman dan lancar, kubu Leonardus Lelo menyebut ada 4 pemilik suara yang mendapat catatan dan diusulkan untuk dipertimbangkan oleh DPP.

4 pemilik suara itu yakni Ketua DPD PD NTT, Plt. Ketua DPC Rote Ndao, Plt. Ketua DPC Malaka, dan Plt. Ketua DPC Manggarai Timur.

"Secara AD/ART dalam musda kemarin, Pak Leo mendulang 10 suara, sementara Pak Jefri mendulang 9 suara," sebut Ketua DPC PD Lembata Bastian Edo.

Baca Juga: Cek Bansos, Mensos Risma Temukan Saldo ATM Milik Penerima PKH Ternyata Nol

Balik menanggapi pernyataan kubu Leonardus Lelo, Juru Bicara Kubu Jefri Riwu Kore, Herry Kadja Dahi mengatakan, kader Demokrat yang loyal tidak boleh menyampaikan statemen-statemen yang mengganggu keharmonisan partai.

Semua kader, kata Herry, harus tenang dan menjaga kesolidan partai. Sebab Ketum AHY berpesan untuk menjaga persaudaraan, karena musuh PD ada di luar, bukan di dalam rumah sendiri.

Menurut Herry, semua perbedaan pendapat tentang Musda sudah harus diakhiri karena forum ini sudah berakhir kemarin. Hasil Musda pun telah diserahkan kepada DPP untuk proses selanjutnya.

"Mari kita percayakan kepada DPP untuk proses lebih lanjut. Kita jangan lagi ikuti jejak para pembegal partai yang selalu mempersoalkan apa yang sudah menjadi aturan organisasi," ungkap Ketua DPC PD Kota Kupang ini.***

Editor: Tommy Aquino

Tags

Terkini

Terpopuler