Botol Plastik Bekas Air Kemasan Sebaiknya Tidak Isi Ulang, Ini Dampaknya buat Kesehatan

- 24 Maret 2022, 08:56 WIB
Ilustrasi Botol minuman kemasan plastik.
Ilustrasi Botol minuman kemasan plastik. /Pexels/MART PRODUCTION/

WARTA SASANDO - Air minum kemasan banyak dikonsumsi masyarakat karena praktis. Seharusnya gelas atau botol plastik bekas air kemasan tidak diisi kembali dengan air untuk dikonsumsi.

Namun sebagian besar masyarakat justru menggunakannya kembali, lantaran tidak tahu bahwa hal tersebut dapat membahayakan kesehatan. Pasalnya botol plastik mengandung bahan kimia bernama BPA atau Bisphenol A.

Dilansir wartasasando.com dari Pikiran-Rakyat.com, bahan kimia tersebut dapat larut ke dalam air. Para peneliti pun telah menghubungkan BPA dengan berbagai masalah kesehatan.

Baca Juga: Kaum LGBT Dilarang Masuk Qatar, Harry Kane Singgung Hak Penggemar untuk Nonton Piala Dunia

BPA termasuk gangguan endokrin tertentu yang dapat memengaruhi kesuburan pria dan wanita, meningkatkan risiko kanker yang bergantung pada hormon tertentu seperti kanker payudara dan kanker prostat, serta sindrom ovarium polikistik pada wanita.

Kini banyak produsen air kemasan yang mengganti BPA dengan BPS (Bisphenol S) atau BPF (Bisphenol F). Namun keduanya masih mungkin mengganggu kesehatan Anda.

Selain BPA, satu studi Frontiers in Chemistry menganalis bahwa 95 persen botol air plastik dari berbagai produsen dan negara memiliki partikel kecil plastik atau mikroplastik yang larut ke dalam air kemasan.

Baca Juga: Ramalan Zodiak 24 Maret 2022: Keberuntungan dalam Pekerjaan Menanti Scorpio, Sagitarius dan Aquarius

Sementara itu, botol plastik yang dapat digunakan kembali juga tidak jauh lebih baik.

Halaman:

Editor: Tommy Aquino

Sumber: Pikiran Rakyat The Healthy


Tags

Terkini

x