WARTA SASANDO - Meski vaksin booster atau vaksin ketiga Covid-19 dianggap penting untuk meningkatkan antibodi secara penuh agar terhindar dari virus Corona, kenyataannya masih ada pro dan kontra di tengah masyarakat.
Kementerian Kesehatan (Kemenkes) tengah melakukan penelitian terhadap jenis vaksin yang ideal bagi booster bekerja sama dengan Anggota Komite Penasihat Ahli Imunisasi Nasional dari Indonesian Technical Advisory Group on Immunization Indonesia dan sejumlah perguruan tinggi.
Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin mengatakan, penelitian bertujuan untuk melihat kombinasi mana yang paling baik untuk dijadikan vaksin booster.
"Antara Sinovac, Sinonovac, boosternya Sinovac atau Sinonovac. Sinovac dan AstraZeneca atau Sinovac, Sinovac dan Pfizer. Demikian juga dengan AstraZeneca, AstraZeneca dan AstraZeneca atau (vaksin booster) yang ketiga Sinovac dan Pfizer," katanya.
Baca Juga: Antisipasi Lonjakan Kasus Covid-19 Saat Libur Nataru, Jokowi Imbau Percepat Vaksinasi
Menkes Budi menyebutkan, penelitian tersebut tengah berjalan dan diharapkan rampung pada akhir 2021.
"Harapannya penelitian bisa selesai, sehingga menjadi basis kita mengambil kebijakan untuk ke depannya," katanya.
Ia menyebutkan bahwa Kemenkes turut mengamati perkembangan vaksin booster yang tengah berjalan di tujuh negara.
"Ada tujuh negara yang juga sama-sama sedang menyuntikkan vaksin booster," katanya.