Dikutip wartasasando.com dari Pikiran-Rakyat.com, Senin 25 Oktober 2021, studi ini menganalisis ASI dari 21 ibu menyusui yang bekerja di bidang perawatan kesehatan.
Peserta terdaftar dalam penelitian mulai Desember 2020, ketika vaksin Pfizer dan Moderna tersedia bagi petugas kesehatan, dan berlangsung hingga Maret.
Baca Juga: Dramatis, Fabio Quartararo Juara Dunia MotoGP 2021
Darah ibu dan ASI diuji pada tiga interval untuk antibodi sebelum vaksinasi, setelah dosis vaksin pertama, dan setelah dosis kedua.
Para ilmuwan menemukan bahwa dalam ASI, ada peningkatan 100 kali lipat dalam antibodi imunoglobulin A, yang memainkan peran penting dalam fungsi kekebalan dan melawan infeksi, setelah dosis kedua.
Studi ini menemukan bahwa peserta penelitian yang menerima vaksin Pfizer memiliki lebih banyak antibodi dalam ASI mereka bila dibandingkan dengan mereka yang menerima vaksin Moderna, tetapi mencatat bahwa penelitian lebih lanjut akan diperlukan untuk mengkonfirmasi temuan ini.
Baca Juga: Anjing Dipukul hingga Mati Demi Wisata Halal di Aceh, Aktivis NU: Halal Kok Pakai Cara Haram
Para peneliti mengakui penelitian mereka tidak menentukan apakah dan sejauh mana antibodi yang ditemukan dalam ASI secara efektif melindungi bayi dari Covid-19.
Tetapi para ilmuwan mengatakan bahwa ini adalah area penelitian yang mereka jelajahi secara aktif.***