Kemudian tahun 1940, VIG mengadakan kongres di Solo dan menugaskan Prof. Bahder Djohan untuk membina dan memikirkan istilah baru dalam dunia kedokteran.
Pada 30 Juli 1950, atas usul Dr. Seni Sastromidjojo, PB Perthabin (Persatuan Thabib Indonesia) & DP-PDI (Perkumpulan Dokter Indonesia) mengadakan satu pertemuan yang menghasilkan “Muktamar Dokter Warganegara Indonesia (PMDWNI)”, yang diketuai Dr. Bahder Djohan.
Selanjutnya tanggal 22-25 September 1950, Muktamar I Ikatan Dokter Indonesia (MIDI) digelar di Deca Park yg kemudian diresmikan pada bulan Oktober.
Dalam muktamar IDI itu, Dr. Sarwono Prawirohardjo terpilih menjadi Ketua Umum IDI pertama.
Baca Juga: Pendaftaran Audisi Tim Pesparawi Kota Kupang Diperpanjang, Simak Cara Daftar
Pada tanggal 24 Oktober 1950, Ikatan Dokter Indonesia (IDI) secara resmi mendapatkan legalitas hukum di depan notaris.
Sehingga, hari jadi IDI itu juga diperingati sebagai Hari Dokter Nasional di Indonesia yakni diperingati setiap tanggal 24 Oktober.
Itulah sejarah singkat Hari Dokter Nasional. Selamat untuk para dokter di Tanah Air. ***