Diduga Melakukan Penodaan Agama, Seorang Pemuda di Ende Diamankan Polisi

- 27 Maret 2022, 15:00 WIB
ANI (21) Saat diamankan pihak Kepolisian Resort Ende
ANI (21) Saat diamankan pihak Kepolisian Resort Ende /Tangkapan Face book/

WARTA SASANDO - Warga Kabupaten Ende, Nusa Tenggara Timur, kembali dihebohkan dengan kasus dugaan penodaan agama.

Minggu, 27 Maret 2022, seorang pemuda berinisial ANI (21), warga Kelurahan Tanjung Kecamatan Ende Selatan diamankan umat Paroki Santo Yoseph Onekore, lantaran menyantap Komuni Kudus.

Padahal pria yang kesehariannya bekerja sebagai buruh, diketahui bukan beragama Katolik.

Waka Polres Ende Kompol I Ketut Suka Abdi ketika dikonfirmasi di ruang kerjanya, membenarkan adanya kasus dugaan tindak pidana penodaan agama.
 
 
Kasus ini bermula ketika ANI hadir dalam Perayaan Ekaristi di Gereja Santo Yoseph Onekore pada misa pertama yang dimulai pukul 06.00 WITA.
 
"Ketika komuni, yang bersangkutan maju dan menerima hostia. Kembali ke bangku, baru yang bersangkutan menelan hostia," kata I Ketut Suka Abdi. 
 
Melihat tingkah oknum pemuda itu yang tak sesuai dengan tata cara Gereja Katolik, beberapa umat langsung menaruh curiga.
 
Selanjutnya yang bersangkutan keluar gereja seperti umat biasa lainnya. Dia bahkan sempat menyapa polisi yang bertugas mengamankan  jalannya misa. 
 
"Dia juga sempat menyapa anggota polwan yang berjaga. Anggota kita tidak menaruh curiga," kata Waka Polres Ende.
 
Saat pelaku keluar gereja, beberapa umat yang menaruh curiga membuntutinya dan berusaha mengamankan oknum pemuda itu.
 
 
Demi menghindari amukan massa, salah satu umat yang juga tokoh masyarakat Onekore akhirnya mengamankan pelaku dan menyerahkan ke polisi.
 
"Pelaku kini sudah diamankan di Mapolres Ende untuk diperiksa lebih lanjut," sebut Kompol I Ketut Suka Abdi.
 
Waka Polres Ende menyampaikan terima kasih kepada pastor dan umat Paroki Santo Yoseph Onekore yang menghindari adanya tindakan anarkis terhadap pelaku. 
 
 
"Terima kasih kepada pastor paroki dan umat yang sudah menyerahkan pelaku kepada pihak kepolisian. Kami akan memproses dan kini kami tengah memeriksa saksi-saksi dan juga  melakukan pendalaman kepada pelaku," terangnya. 
 
Sementara Pastor Paroki Santo Yoseph Onekore, Pater Krispinianus Lado, SVD saat ditemui di Pastoran mengaku pihaknya tidak menduga terjadinya hal seperti ini. Sebab pelaku pada awalnya bertindak seperti umat lainnya yang hadir dalam Perayaan Ekaristi.
 
"Saat komuni itulah dia maju untuk menerima Tubuh Kristus, tapi sampai di bangku baru dia menyantapnya. Di situ orang mulai curiga," ujar Pater Pian Lado.
 
 
"Beruntung tidak ada aksi anarkis dari umat," ujar misionaris SVD yang pernah bertugas di Benua Afrika itu.
 
Pater Pian menambahkan, pihak keluarga pelaku telah bertemu dengan dia selaku pastor paroki beserta dewan pastoran paroki. Pada intinya keluarga pelaku datang untuk meminta maaf.
 
Sebagai umat beriman, kata Pater Pian, gereja telah memaafkan pelaku. Namun pihaknya menyerahkan sepenuhnya kepada Polres Ende untuk proses hukum selanjutnya. 
 
"Mereka datang meminta maaf dan sudah kami maafkan. Namun untuk proses hukum selanjutnya, kami serahkan ke pihak kepolisian," pungkasnya.***

Editor: Alex Raja S


Tags

Terkini

x