Jadi Korban Pemukulan, Bripka Sony Minta Maaf ke Kapolres, Simak Kronologinya

27 Oktober 2021, 00:51 WIB
Bripka Sony (SL) meminta maaf atas menyebarnya video pemukulan yang dilakukan Kapolres Nunukan /Humas Polda Kalimantan Utara/

WARTA SASANDO - Usai viral video pemukulan, Bripka Sony menyampaikan permintaan maafnya karena menyebarkan video penganiayaan yang dilakukan Kapolres Nunukan AKBP Syaiful Anwar. Meski, dirinya yang jadi korban pemukulan.

Dalam video, Bripka Sony mengaku tak berpikir jernih menyebar dan mengunggah video itu hingga kemudian viral.

"Selamat malam komandan, senior dan rekan-rekan terkhusus Bapak Kapolres Nunukan AKBP Syaiful Anwar, saya memohon maaf atas video yang beredar di media sosial. Karena saat meng-upload video tersebut tidak berpikir dengan jernih," ujarnya Bripka Sony dalam rekaman video, dikutip dari Pikiran-Rakyat.com, Rabu 27 Oktober 2021.

Bripka Sony mengaku lalai dan menyesal tak melaksanakan perintah pimpinan.

Baca Juga: Polri Ungkap Tindak Kejahatan Perjudian dan Pornografi Online, Omzet per Bulan Rp 4,5 Miliar

Setelah viralnya video tersebut, dia mengaku bertemu Kapolres dan sudah menyelesaikan masalah tersebut secara kekeluargaan.

"Saya menghadap kepada kapolres untuk menyelesaikan masalah tersebut secara kekeluargaan. Dan permohonan maaf ini tidak ada unsur paksaan dari siapapun," ujarnya.

"Sekali lagi komandan, mohon izin saya mohon maaf yang sebesar-besarnya atas kesalahan yang saya lakukan," kata Bripka Sony.

Sebelumnya, Kabid Humas Polda Kaltara, Kombes Pol Budi Rachmad membenarkan bahwa Brigadir SL (Bripka Sony) yang menjadi korban pemukulan Kapolres Nunukan AKBP SA merupakan orang yang menyebarkan video tersebut.

Baca Juga: Antisipasi Lonjakan Kasus Covid-19 Saat Libur Nataru, Jokowi Imbau Percepat Vaksinasi

"Iya, pelakunya (penyebar video) SL. Dia bertugas di TIK Polres Nunukan," ucap Budi Rachmad.

Menurut Budi Rachmad, peristiwa penganiayaan itu terjadi pada Kamis, 21 Oktober 2021 lalu.

Pemukulan itu terjadi karena Bripka Sony yang bertugas di TIK Polres Nunukan tidak melaksanakan tugas dengan baik saat terjadi gangguan jaringan dalam pelaksanaan Zoom meeting.

Saat itu, Kapolres Nunukan tengah mengikuti kegiatan acara puncak Hari Kesatuan Gerak Bhayangkari (HKGB) secara zoom meeting dengan Mabes Polri dan Polda Kaltara.

"Saat gangguan jaringan Zoom meeting, yang bersangkutan (Brigadir SL) tidak ada, ditelepon tidak diangkat," kata Budi Rachmad.

Baca Juga: Prabowo All Out Perkokoh Pertahanan Indonesia, TNI AL Dapat 2 Armada Penjaga Laut

Masalah itu diduga melatarbelakangi kemarahan Kapolres Nunukan hingga terjadi peristiwa penganiayaan tersebut.

"Rekaman video tersebut diviralkan oleh SL yang dipukul Kapolres, dikirim ke grup TIK Polda Kaltara dan grup Letting Bintara," tutur Budi Rachmad.

Polda Kalimantan utara juga memproses Bripka Sony untuk pelanggaran kode etik yang dilakukannya.***

Editor: Tommy Aquino

Sumber: Pikiran Rakyat

Tags

Terkini

Terpopuler