Kenali Bahaya Kondisi Long Covid-19, Masih Ada Gejala Meski Hasil Tes Negatif

- 1 Oktober 2021, 09:24 WIB
Ilustrasi Covid-19. Indonesia menjadi negara terbaik dalam penanganan Covid-19
Ilustrasi Covid-19. Indonesia menjadi negara terbaik dalam penanganan Covid-19 /Pixabay/mohamed_hassan

WARTA SASANDO - Keberadaan corona virus atau Covid-19 dengan variannya yang beragam masih menghantui masyarakat. Pasalnya, sudah berbagai cara diupayakan pemerintah untuk mengendalikan dan mengakhiri pandemi. Namun, tanda-tanda akan berakhirnya pandemi belum terlihat.

Bahkan, belakangan ini muncul istilah long Covid-19. Dokter Spesialis Penyakit Dalam Universitas Indonesia dr. Rudy Kurniawan mengatakan bahwa long Covid-19 merupakan kondisi seseorang yang masih merasakan gejala meski sudah dinyatakan negatif seperti gangguan pernafasan dan gangguan penciuman atau anosmia.

Dia mengatakan bahwa penanganan long Covid-19 tidak sama bagi setiap individu dan gejalanya.

Baca Juga: IDI Ingatkan Pemerintah Soal Varian Baru Covid-19

Namun secara umum, dr. Rudy mengatakan bahwa individu harus memastikan bahwa dirinya telah menjalani aktivitas yang sehat.

Ia menuturkan bahwa long Covid-19 adalah para penyintas Covid-19 atau orang yang sudah sembuh Covid-19 tapi masih mengalami gejala sisa seperti batuk, sesak, rasa mudah lelah, sakit kepala, badan atau otot nyeri.

"Long Covid ini adalah para penyintas yang sudah sembuh artinya hasil PCR nya negatif, tetapi kemudian masih mengalami gejala sisa. Jadi, kadang-kadang masih batuk masih sesak," katanya dikutip WartaSasando.com dari Pikiran-Rakyat.com, Jumat 1 Oktober 2021.

dr Erlina mengatakan bahwa sebagian besar pasien yang mendatanginya mengaku mengalami gejala kelelahan yang biasanya bisa berlari sejauh 1-2 kilometer setiap hari tapi sudah merasa lelah dan sesak ketika jalan sejauh 200 meter.

Baca Juga: Pemerintah Diminta Perpanjang BSU dan Kartu Prakerja

Halaman:

Editor: Tommy Aquino

Sumber: Pikiran Rakyat


Tags

Terkini