Dukung Labuan Bajo Sebagai Destinasi Wisata Super Premium, Jokowi Resmikan Terminal Wae Kelambu

15 Oktober 2021, 08:31 WIB
Presiden Jokowi didampingi Ibu Iriana Jokowi serta sejumlah pejabat berada di kawasan Pelabuhan Labuan Bajo untuk meresmikan Terminal Multipurpose Wae Kelambu, Kamis 14 Oktober 2021. /Foto: Fanpage Presiden Joko Widodo/

WARTA SASANDO - Presiden Joko Widodo (Jokowi), Kamis 14 Oktober 2021 kemarin, meresmikan Terminal Multipurpose Wae Kelambu di Labuan Bajo, Kabupaten Manggarai Barat, Nusa Tenggara Timur (NTT).

Jokowi menuturkan bahwa Terminal Multipurpose Wae Kelambu dibangun guna memisahkan kegiatan logistik atau barang dengan angkutan penumpang yang sebelumnya bercampur.

Terminal Multipurpose Wae Kelambu Pelabuhan Labuan Bajo yang saya resmikan tadi di Kecamatan Komodo, Kabupaten Manggarai Barat, NTT dibangun untuk memisahkan kegiatan logistik/barang dengan angkutan penumpang. Sebelumnya, kedua-duanya bercampur di pelabuhan yang lama,” kata Jokowi dikutip dari unggahan Instagram @jokowi pada 14 Oktober 2021.

Baca Juga: SDA Melimpah, Jokowi: Kita Jangan Hanya Jadi Tukang Gali dan Tukang Tangkap Ikan

Menurut Jokowi, pemisahan kegiatan angkutan barang/logistik dengan angkutan penumpang di Pelabuhan Labuan Bajo bertujuan untuk mendukung pengembangan Labuan Bajo sebagai destinasi wisata super premium.

Pemisahan itu dilakukan untuk mendukung pengembangan Labuan Bajo sebagai destinasi wisata super premium,” kata dia.

Sebelumnya, Jokowi meresmikan PT Pelindo atau PT Pelabuhan Indonesia, gabungan dari empat perusahaan BUMN.

Dia berharap dengan digabungnya 4 perusahaan BUMN itu jadi satu, biaya logistik bisa bersaing dengan negara lain.

Baca Juga: Mentahkan Gugatan Kader Pro KLB, Demokrat Serahkan Bukti ke Kemenkumham

“Apa yang ingin kita harapkan dari sini? Yang pertama, biaya logistik kita bisa bersaing dengan negara-negara lain,” tuturnya dikutip wartasasando.com dari Pikiran-Rakyat.com, Jumat 15 Oktober 2021.

Menurut Jokowi, biaya logistik di Indonesia selama ini jauh tertinggal bila dibanding negara tetangga.

“Selama ini biaya logistik di Indonesia yang 23 persen masih jauh tertinggal dibandingkan dengan negara-negara tetangga yang hanya sekitar 12 persen. Artinya, ada yang tidak efisien di negara kita,” ujarnya.

Pelbagai pembangunan menurutnya bertujuan agar produk Indonesia dapat bersaing.

“Karena itu pula, kita bangun infrastruktur jalan, pelabuhan, bandara, agar produk-produk kita, barang-barang kita, bisa bersaing,” ujarnya.

Baca Juga: Teriak Selama 6 Jam Dukung Indonesia di Thomas Cup, Bocah Ini Dapat Penghargaan

“Penggabungan BUMN Pelindo ini pun tentu akan meningkatkan daya saing Indonesia dengan negara lain,” kata dia.

Selain itu, dia juga berharap agar penggabungan keempat BUMN itu bisa jadi kekuatan besar.

“Saya berharap, penggabungan ini akan menjadikan Pelindo menjadi sebuah kekuatan besar dan bisa diikuti oleh BUMN lainnya,” katanya lagi.***

Editor: Tommy Aquino

Sumber: Pikiran Rakyat

Tags

Terkini

Terpopuler