Gegara Covid, Soewardi Aquila Raih Omzet Ratusan Juta Setiap Bulan

- 12 Agustus 2022, 22:31 WIB
Direktur CV Aquila, Alfred Soewardi Aquila foto bersama Ketua Dekranasda NTT, Julie Sutrisno Laiskodat
Direktur CV Aquila, Alfred Soewardi Aquila foto bersama Ketua Dekranasda NTT, Julie Sutrisno Laiskodat /Patrick Padeng/

WARTA SASANDO - Virus covid-19 yang melanda Indonesia sejak 2020 lalu memberikan dampak besar terhadap para pelaku usaha UMKM. Akibatnya, banyak pelaku UMKM yang harus guling tikar atau bangkrut termasuk pelaku UMKM di Provinsi NTT. 

Hal ini tidak berlaku bagi Alfred Soewardi Aquila. Pria asal Kota Kupang ini berhasil menciptakan usaha dari Jahe Merah. Produk yang dihasilkan berupa kemasan minuman Jahe Merah.

Bermodal awal dengan Rp.1 Juta, Soewardi mulai membangun usaha membuat produk Jahe Merah dalam bentuk minuman kemasan pada tahun 2020. Dari usahanya ini, ia berhasil meraih pendapatan sebesar 120 juta rupiah setiap bulan.

Baca Juga: Peduli Sesama, Melan Yoga Class Gelar Kelas Beryoya Sambil Berdonasi

Produk Minuman Kemasan CV Aquila Indonesia
Produk Minuman Kemasan CV Aquila Indonesia

Soewardi mengisahkan, ide untuk menggeluti usaha di bidang pengolahan minuman kemasan dari Jahe Merah ini ketika ia bersama keluarganya terpapar virus corona (Covid-19).

"Dari awal merintis itu, saya kena covid, istri saya kena covid, anak saya kena covid. Saya baca Jahe Merah ini mampu kasi naik stamina. Saat sembuh saya mencoba buat produk jahe dalam kemasan," ungkap Soewardi kepada wartawan pada, Jumad 12 Agustus 2022.

Binaan Dekranasda NTT

Ia mengakui bahwa, kesuksesan bisnis minuman produk kemasan Jahe Merah ini mendapat bantuan dan dukungan dari ketua Dekranasda NTT, Julie Sutrisno Laiskodat.

Baca Juga: Pemprov NTT Berkomitmen Berikan Layanan Super Prioritas Bagi Wisatawan di TNK

Ia mengisahkan, pertemuan dengan Bunda Julie ini berawal saat mengikuti salah satu acara di Hotel Kristal. Saat itu, Bunda Julie meminta produknya berupa kemasan Jahe Merah.

"Saat bertemu dengan Bunda Julie di suatu acara, awalnya Bunda pegang dan foto produknya kita. Setelah itu, kami terus berinovasi," ucapnya.

Melihat keseriusan usahanya, barulah di bulan Januari 2022, Bunda Julie menyumbang satu unit mesin saset. Berbekal bantuan mesin ini, ia mulai membentuk tim marketing untuk memasarkan produknya dari kios-kios kecil hingga supermarket yang ada di Kota Kupang.

Baca Juga: Pengelolaan TNK, Sekda NTT: Sudah Ada MoU PT Flobamor dan KLHK

Produk Minuman Kemasan CV Aquila Indonesia
Produk Minuman Kemasan CV Aquila Indonesia

"Kami sudah keliling flores satu kali. Daratan Timor rutin. Kita sudah bagi wilayah untuk sales-sales. Dari bantuan mesin saset ini, barulah saya bisa menghasilkan omset sebesar Rp.120 juta setiap bulan," ungkapnya.

"Setelah dapat bantu mesin ini, saya berpikir kenapa produk ini tidak masuk ke kios-kios. Orang-orang pasti berpikir untuk sehat. Orang pasti berpikir Jahe Merah ini mahal. Dibungkusan besar mahal. Sekarang kita buat yang 1 bungkus Rp.2 ribu rupiah dan tanpa pemanis atau pengawet," tambahnya

Saat ini, kendala yang dihadapi adalah pada pemasaran karena saat ini baru berhasil menghasilkan produksi sebanyak 250 kilogram setiap hari.

Baca Juga: Pemerintah Tunda Kenaikan Tarif Masuk TNK, Zet Libing: Diberlakukan Januari 2023

"Bahan bakunya kita ambil langsung dari petani. Ada petani dari Bajawa, Ruteng dan Ende. Pendapatan perbulan tembus 120 juta. Cuma jual jamu dan itu produk lokal," kisahnya.

Saat ini, lanjut Soewardi, ia terus melakukan inovasi-inovasi seperti, minuman kemasan Jahe Merah, Jahe Merah Gula, Jahe Merah tanpa gula, Jahe Merah Gula Aren, Jahe Putih, Kunyit Putih, Temulawak, Kopi Stamina, Kopi Almetira, Beras Kencur dan Kunyit Asam.

"Sekarang ini ada sepuluh produk dan semuanya dalam kemasan masing-masing. Yang kemasan renteng baru kemasan Jahe Merah renteng," tuturnya.

Produk Minuman Kemasan CV Aquila Indonesia
Produk Minuman Kemasan CV Aquila Indonesia

Baca Juga: Ini Tanda-Tanda Kemandulan Pada Wanita yang Dapat Dilihat Secara Kasat Mata

Ia juga mengatakan bahwa, seluruh produksi oleh CV. Aquila yang terletak di Jalan Timau, Kelurahan Merdeka, Kota Kupang mempekerjakan para pekerja lokal.

"Saat ini, seluruh pekerja berjumlah 20 orang dan semuanya adalah pekerja lokal dari NTT," ujarnya.

Ia berncana, di awal September 2022 akan memulai ekspansi pasar ke Pulau Sumba. Selain itu, pada awal tahun 2023 ia berencana memasarkan produknya ke Nusa Tenggara Barat (NTB).

"Bulan depan kita akan ke Pulau Sumba. Target kita tahun depan ke NTB," tutupnya.

Editor: Petrus Damianus Padeng


Tags

Terkini

x