Larangan Ekspor CPO oleh Jokowi Mulai Terasa di Korea Selatan

- 3 Mei 2022, 21:25 WIB
Larangan ekspor CPO sebagaimana yang telah diumumkan oleh Presiden Republik Indonesia, Joko Widodo (Jokowi) rupanya berimbas pada banyak restoran di Korea Selatan dengan menaikkan harga ayam goreng.
Larangan ekspor CPO sebagaimana yang telah diumumkan oleh Presiden Republik Indonesia, Joko Widodo (Jokowi) rupanya berimbas pada banyak restoran di Korea Selatan dengan menaikkan harga ayam goreng. /Reuters/Kim Hong-Ji/

WARTA SASANDO - Korea Selatan (Korsel) mulai merasakan dampak dari larangan ekspor Crude Palm Oil (CPO) oleh pemerintah Indonesia.

Larangan ekspor minyak goreng ini mengakibatkan restoran besar maupun kecil di Korsel menaikan harga dagangannya. 

Salah satu pemilik restoran ayam goreng chimaek di pusat kota Seoul, Lee mengatakan selama 15 tahun membuka restoran, baru kali ini ia terpaksa menaikan harga ayam goreng. 

Baca Juga: Pengamat: DPR Harus Lakukan Pembenahan Tata Niaga Minyak Goreng

Ia mengaku menaikan harga ayam goreng mengikuti langkah restoran ayam goreng terkenal lainnya di Korsel yang sudah menaikkan harga lebih dulu.

Padahal, di restorannya sudah terpajang penghargaan layanan pelanggan dari kantor pemerintah setempat untuk rekor harga yang stabil.

"Semuanya naik, kotak minyak ini berlipat ganda, tepung bumbu naik, begitu juga ayam goreng," kata Lee sebagaimana dikutip wartasasando.com dari Reuters pada Selasa, 3 Mei 2022.

Baca Juga: Ini Alasan Timnas Belanda Gunakan Jersey Warna Orannye di Piala Dunia

Lee telah menaikkan harganya menjadi 8.000 won atau setara Rp91.968 untuk 1 ayam goreng. Sedangkan, jaringan restoran yang lebih besar akan mengenakan harga hingga 20.000 won atau setara Rp229.921.

"Kami (saat itu) belum menaikkan harga, tetapi sekarang sangat sulit dan kami perlu menaikkan harga sedikit," ujarnya.

Genesis BBQ, salah satu jaringan restoran ayam goreng terbesar di Korea Selatan, pekan lalu telah mengatakan bahwa mereka akan menaikkan harga untuk sebagian besar item di menunya.

Baca Juga: Digadang Siap Perang dengan NATO, Pengamat: Hanya Propaganda Putin

Kenaikan harga makanan di Genesis BBQ terjadi untuk pertama kalinya dalam 4 tahun terakhir setelah langkah serupa dilakukan oleh 2 kompetitornya, Kyochon F&B dan BHC.

Korea Selatan mengimpor minyak hewani dan nabati senilai $2,2 miliar atau setara Rp31,9 triliun tahun 2021, yang mana sekitar 30 persennya adalah minyak sawit.

Berdasarkan data yang diperoleh, 56 persen minyak sawit yang Korea Selatan impor berasal dari Indonesia dan sisanya dari Malaysia.

Baca Juga: 5 Legenda Sepak Bola Lebih Memilih Messi Ketimbang Ronaldo, 3 Diantaranya Mantan Pemain MU

Langkah pemerintah Indonesia selama seminggu terakhir untuk melarang ekspor CPO telah mengejutkan dunia hingga mendorong Malaysia 'kebanjiran' permintaan minyak sawit.

Ottogi, produsen pizza beku dan mie ramen utama Korea Selatan mengaku sangat berhati-hati dengan meningkatnya permintaan minyak sawit Malaysia karena berpotensi terjadinya kenaikan harga.

"Kami dengan hati-hati mengamati situasi karena permintaan minyak sawit Malaysia dapat meningkat dan dapat menyebabkan harga yang lebih tinggi," kata juru bicara Ottogi.

Baca Juga: Mulai 30 April Pemerintah Hentikan Siaran TV Analog, Termasuk Tiga Kabupaten di NTT

Larangan ekspor CPO Indonesia dinilai telah membuat pasar sawit dunia kacau setelah perang di Ukraina juga menekan pasokan minyak bunga matahari.

Setelah pengumuman pemerintah Indonesia melarang ekspor CPO, harga patokan minyak sawit berjangka yang diperdagangkan di Malaysia melewati batas harian 10 persen yang mana sudah naik hampir 50 persen sejak awal 2022.***

Editor: Petrus Damianus Padeng

Sumber: Pikiran Rakyat Reuters


Tags

Terkini

x