Oktober 2021 NTT Alami Deflasi 0,13 Persen, Ini 10 Komoditas Penghambat Inflasi

- 1 November 2021, 20:26 WIB
Infografis perkeembangan indeks harga di Nusa Tenggara Timur pada Oktober 2021.
Infografis perkeembangan indeks harga di Nusa Tenggara Timur pada Oktober 2021. /BPS NTT/

WARTA SASANDO - Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Nusa Tenggara (NTT), hari ini, Senin 1 November 2021, merilis Indeks Harga Konsumen (IHK) di Oktober 2021.

Gabungan 3 kota sampel IHK di NTT mengalami deflasi pada Oktober 2021 sebesar 0,13 persen dengan IHK sebesar 104,31.

Kota Kupang mengalami deflasi sebesar 0,20 persen, Kota Maumere mengalami inflasi sebesar 0,32 persen dan Kota Waingapu mengalami deflasi sebesar 0,04 persen.

Baca Juga: Survei SnapCart: Siapa Jawara E-Commerce Indonesia Tahun 2021?

Inflasi Oktober 2021 di NTT terjadi karena adanya penurunan indeks harga pada 4 dari 11 kelompok pengeluaran. Diantaranya, kelompok makanan, minuman dan tembakau, kelompok perlengkapan, peralatan dan pemeliharaan rutin rumah tangga, kelompok perumahan, air, listrik dan bahan bakar rumah tangga, serta kelompok perawatan pribadi dan jasa lainnya.

Kelompok pengeluaran yang mengalami penurunan indeks harga terbesar adalah kelompok perawatan pribadi dan jasa lainnya yang turun sebesar -0,34 persen dengan andil inflasi -0,02 persen.

Selanjutnya disusul kelompok makanan, minuman dan tembakau, yang mengalami penurunan indeks harga -0,29 persen dengan andil inflasi -0,10 persen.

Baca Juga: Cerita Julie Laiskodat Ditegur Istri Jusuf Kalla Gara-gara Pajang Bunga Plastik

BPS NTT juga mencatat 10 komoditas penyumbang inflasi, antara lain tomat (0,07%), ikan tembang (0,07%), daging babi (0,05%), sawi putih (0,03%), rokok kretek filter (0,03%), daging ayam ras (0,02%), buncis (0,01%), rokok kretek (0,01%), seng (0,01%) dan angkutan udara (0,01%).

Sementara 10 komoditas pengmbat inflasi, yakni ikan kembung (-0,16%), kangkung (-0,05%), semen (-0,04%), bunga pepaya (-0,03%), bayam (-0,03%), cabai rawit (-0,03%), sawi hijau (-0,02%), telur ayam ras (-0,02%), shampo (-0,02%), dan semangka (-0,02%).

Pada Oktober 2021, dari 90 kota sampel IHK Nasional, 68 kota mengalami inflasi dan 22 kota mengalami deflasi.

Baca Juga: Pinjol Ilegal dan Investasi Bodong Mulai Marak di Ende, OJK NTT Ingatkan 2 Hal Ini

Kota yang mengalami inflasi tertinggi adalah Kota Sampit sebesar 2,06 persen dan inflasi terendah terjadi di Kota Banyuwangi dan Sumenep sebesar 0,02 persen.

Sedangkan deflasi terbesar terjadi di Kota Kendari sebesar 0,70 persen dan deflasi terendah terjadi di Kota Bengkulu sebesar 0,02 persen.***

Editor: Tommy Aquino


Tags

Terkini