Hari Ini Peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW, Simak Sejarahnya

- 19 Oktober 2021, 06:22 WIB
Ilustrasi perayaan Maulid Nabi Muhammad SAW
Ilustrasi perayaan Maulid Nabi Muhammad SAW /Pixabay/chiplanay//

WARTA SASANDO – Maulid Nabi Muhammad SAW diperingati umat Islam di seluruh dunia setiap tanggal 12 Rabiul Awal berdasarkan hitungan tahun Hijriyah. Hari tersebut ditetapkan, karena merupakan tanggal kelahiran Rasulullah.

Berdasarkan kalender Masehi, peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW diperingati pada hari ini, Selasa 19 Oktober 2021.

Meski peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW tidak dilakukan di zaman kenabian, namun hari Maulid saat ini diperingati sebagai perayaan besar oleh umat di berbagai belahan dunia.

Baca Juga: Buka Pameran Bonsai, Bupati Lembata: Amalkan Spirit Ta'an To'u dengan Alam

Umat Islam dan beberapa negara dunia menyelenggarakan peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW dengan berbagai cara. Beberapa di antaranya bercampur dengan tradisi setempat.

Bagaimana sejarah Maulid Nabi Muhammad SAW pertama kali di dunia? Adakah peringatan tersebut dilakukan oleh Rasulullah dan sahabat-sahabatnya? Berikut penjelasannya secara singkat yang dikutip wartasasando.com dari SeputarTangsel.Com, Selasa 19 Oktober 2021.

Menurut Moch Yunus, seorang dosen Institut Ilmu Keislaman Zainul Hasan Genggong Kraksaan, Probolinggo dalam jurnal berjudul Peringatan Maulid Nabi (Tinjauan Sejarah dan Tradisinya di Indonesia), ada dua versi peringatan pertama Maulid Nabi Muhammad SAW.

Baca Juga: Wapres Nyalakan Secara Simbolis Bantuan Listrik bagi Warga Timor Tengah Selatan

Versi pertama, peringatan Maulid Nabi pertama kali diadakan pada masa pemerintahan Mu’iz Dinillah II.

Mu’iz Dinillah II, merupakan dinasti Fathimiyah di Mesir yang hidup pada pertengahan abad 4 Hijriyah. Namun, peringatan yang berlangsung setiap tahun tersebut tidak berlangsung lama.

Pemerintahan Al-Afdhal bin Amir Juyusy melarang pelaksanaannya dan itu bertahan lebih dari 100 tahun. Namun, pada pertengahan abad 6 Hijriyah, pemerintahan baru Dinasti Fahthimiyah yang juga sekaligus imam, Amir II Ahkamillah kembali menghidupkan peringatan hari kelahiran Rasulullah.

Versi kedua menyebutkan, maulid Nabi pertama kali dilaksanakan pada masa pemerintahan Khalifah Mudhaffar Abu Said yang juga berasal dari Mesir.

Baca Juga: Kemiskinan Ekstrem di NTT, Wapres Ma'ruf Amin Ingatkan Gubernur dan Lima Bupati

Kala itu, peringatan maulid diselenggarakan secara besar-besaran. Sang Khalifah yang memimpin Dinasti Fathimiyah hingga seluruh Afrika Utara, Mesir,  dan Suriah ingin membangkitkan moral dan semangat kepahlawanan umat Islam.

Dia ingin menunjukkan kekuatan umat Islam di hadapan Jengis Khan, raja di dari Mongolia yang berkeinginan menguasai seluruh dunia.

Maulid Nabi Muhammad SAW Diselenggarakan oleh Sultan Salahuddin Al Ayyubi

Salahuddin Al Ayyubi merupakan sosok pejuang yang dikenal sebagai sang penakluk, karena keberhasilannya membebaskan Kota Suci Yerusalem, di Palestina dalam Perang Salib.

Baca Juga: Juara Piala Thomas 2021, Indonesia Raya Menggema di Ceres Arena

Tokoh yang sangat disegani lawannya di seluruh Eropa karena keberhasilan menaklukkan lawan dan ketinggian budi pekerti ini disebut  menyelenggarakan Maulid Nabi pertama kali pada abad 12 masehi.

Pada awalnya peringatan ditentang oleh  oleh para ulama. Mereka menilai, peringatan hari kelahiran tidak sesuai ajaran Islam. Namun Salahuddin Al Ayyubi berhasil meyakinkan, perayaan hanya bersifat syiar bukan ritual.

Permintaan Sultan disetujui oleh para ulama. Selanjutnya, Khalifah An-Nashir di Baghdad, Irak juga ikut menyetujui usulan Al Ayyubi. Bahkan, pada musim haji  tahun 1183 Masehi, An-Nashir meminta jamaah menyiarkan perayaan maulid Nabi ke seluruh jamaah yang hadir untuk disebarkan ke negara asalnya. ***

Editor: Tommy Aquino

Sumber: Seputar Tangsel


Tags

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah