Siswa SMK Katolik Santo Yosef Nenuk Terima Vaksin Tahap 2, Kepsek Ingatkan Soal Prokes

- 25 Oktober 2021, 19:10 WIB
Siswa SMK Katolik Santo Yosep Nenuk dicek kesehatannya sebelum menerima vaksin tahap 2, Senin 25 Oktober 2021..
Siswa SMK Katolik Santo Yosep Nenuk dicek kesehatannya sebelum menerima vaksin tahap 2, Senin 25 Oktober 2021.. /Dok. SMK Katolik St. Yosep Nenuk/

WARTA SASANDO - Pemerintah saat ini menggencarkan program vaksinasi bagi pelajar untuk mendukung pelaksanaan pembelajaran tatap muka (PTM) terbatas di berbagai daerah.

Vaksinasi penting untuk melindungi insan pendidikan dan keluarganya dari potensi paparan Covid-19.

Sejalan dengan program pemerintah, Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) Katolik Santo Yosef Nenuk bekerja sama dengan Puskesmas Halilulik mengadakan vaksinasi tahap 2 (dosis kedua) bagi para siswa.

Baca Juga: Vaksin Covid-19 Aman untuk Ibu Menyusui, Antibodi dalam ASI Lindungi Bayi dari Infeksi

Vaksinasi tahap 2 dilakukan di aula sekolah, Senin 25 Oktober 2021. Sementara vaksinasi tahap 1 sudah dilaksanakan pada Kamis, 16 September 2021 lalu.

Kepala SMK Katolik Santo Yosef Nenuk, Pater Petrus Dile Bataona, SVD menyebutkan, selain siswa kelas X dan XI, para guru dan pegawai yang belum menerima vaksin tahap 2, juga ikut divaksin.

Menurut Pater Piet, seluruh anggota komunitas sekolah (siswa, guru dan pegawai) diwajibkan menerima vaksin. Bagi yang tidak mau divaksin, pihak sekolah mempersilahkan mereka untuk tinggal di rumah.

Baca Juga: Kopdit Ankara Distribusi Tabungan Simpel Siaga untuk 10.053 Anak Binaan Plan di Lembata

"Lembaga pendidikan ini adalah wadah bagi anak didik dan pendidik yang disiplin dan beretika. Sekolah ini tidak lebih tinggi dari dinas atau pemerintah, jadi kita wajib ikut arahan pemerintah," ujarnya.

Vaksin, kata Pater Piet, memang dapat meningkatkan sistem kekebalan tubuh. Namun, protokol kesehatan (prokes) harus tetap dipatuhi oleh komunitas sekolah, meski sudah tuntas menerima vaksin.

"Vaksin tidak menggantikan masker. Vaksin itu ibarat pertahanan dari dalam, sedangkan masker itu salah satu bentuk pertahanan dari luar karena gempuran rudal Covid-19 bisa masuk lewat hidung. Selain pakai masker, cuci tangan dan jaga jarak juga wajib," kata mantan Pastor Paroki St. Antonius Padua Nela-Atambua ini.

Baca Juga: Viral Upacara Cabut Golok, Prosesi Pedang Pora ala Pernikahan Hansip

Terkait dengan sistem pembelajaran di masa pandemi, Pater Piet menyebutkan, selama ini SMK Katolik Santo Yosef Nenuk mengatur pembelajaran tatap muka dengan shift serta menerapkan prokes yang ketat.

"Jadi apa yang berlaku selama ini akan diteruskan hingga ada kebijakan baru dari pemerintah," ungkapnya.

Sementara Perawat Puskesmas Halilulik, Siti Fatimah, Amd.Kep selaku salah satu vaksinator, mengatakan, pemberian vaksin kepada pelajar sesuai dengan juknis. Jenis vaksin yang diberikan yakni Sinovac.

"Sama seperti tahap 1, siswa yang menerima vaksin harus diperiksa terlebih. Misalnya cek suhu, tensi darah dan lain-lain," sebutnya.

Baca Juga: BKN Rilis Jadwal Pengumuman Hasil SKD CPNS 2021 dan Seleksi Kompetensi PPPK

Dia juga berpesan kepada para guru, pegawai dan siswa SMK Katolik Santo Yosef Nenuk untuk tetap mematuhi prokes.

Valentino F. Atok, salah satu siswa yang menerima vaksin tahap 2, mengaku sempat takut saat menerima vaksin tahap 1.

"Setelah vaksin tahap 1, saya tidak takut lagi saat mau terima vaksin tahap 2," kata siswa Kelas XI Jurusan TKRO ini seraya mengucapkan limpah terima kasih kepada pihak sekolah dan nakes dari Puskesmas Halilulik yang telah melayani vaksinasi.***

Editor: Tommy Aquino


Tags

Terkini

x