Kunker ke Desa Roa, Gubernur NTT Viktor Laiskodat Ajak Warga Tanam Bambu

- 12 April 2022, 17:05 WIB
Gubernur VBL saat kunjungan ke desa Roa kecamatan Detusoko Ende
Gubernur VBL saat kunjungan ke desa Roa kecamatan Detusoko Ende /Alex RS/
 
WARTA SASANDO - Saat melakukan kunjungan kerja (kunker) di daratan Flores, Gubernur NTT Viktor Bungtilu Laiskodat juga menyempatkan diri berkunjung ke Desa Roa di Kecamatan Detusoko, Kabupaten Endenl, Senin 11 April 2022.
 
Kepada masyarakat, Gubernur NTT Viktor Laiskodat mengajak masyarakat untuk menanam bambu. Sebab bambu memiliki banyak manfaat sekaligus bernilai ekonomis serta dapat menjaga ekosistem lingkungan.
 
Menurut Viktor Laiskodat, keberadaan bambu saat ini mulai hilang. Jika tidak ditanam, tentu akan punah. Oleh karena itu, dia mengapresiasi kelompok ibu-ibu dari tiga desa di Ende yang kini berupaya melestarikan dan menanam kembali bambu.
 
 
Melalui Yayasan Bambu Lestari yang menjadi pendamping kelompok ibu-ibu tersebut, dia berharap bambu bisa dilestarikan dan pada gilirannya bisa bermanfaat bagi masyarakat.
 
"Banyak kegunaan dari bambu. Sebut saja jadi bahan baku peralatan rumah tangga, dan banyak manfaatnya," ujar dia.
 
Viktor menjelaskan, Cina kini menjadi negara terbesar penghasil bambu dunia. Bukan tidak mungkin NTT bisa menjadi salah satu penghasil bambu di dunia.
 
"Jika kita memang fokus menanam bambu bukan tidak mungkin NTT sekali kelak bisa menjadi penghasil bambu terbesar di dunia," katanya.
 
 
Viktor mengaku, Pemerintah Provinsi NTT siap melakukan intervensi melalui Yayasan Bambu Lestari yang kini melakukan pendampingan dalam hal pembibitan.
 
"Bambu adalah kehidupan, bambu adalah masa depan," pungkasnya.
 
Perwakilan kelompok binaan Yayasan Bambu Lestari menyampaikan terima kasih kepada Gubenur NTT. Ia berharap kedepannya mereka terus mendapatkan pendampingan.
 
"Kami harap terus lakukan pendampingan untuk bisa berkreasi. Jangan berhenti mendampingi cara menanam saja," ujar salah satu ibu dari Desa Nggesa.
 
 
Dia menyebutkan, kelompoknya sudah mulai berkreasi dengan membuat kerajinan tangan, namun masih butuh pendampingan lanjutan.
 
"Kelompok kami sudah membuat peralatan rumah tangga dari bambu, seperti nyiru, tempat nasi dan lainnya. Meski demikian kami masih butuh pendampingan," ujarnya.
 
Yulia, perwakilan ibu-ibu dari Desa Roa juga memiliki harapan yang sama. Selain pendampingan oleh Yayasan Bambu Lestari dia  juga berharap ada pendampingan dari pemerintah provinsi maupun kabupaten.
 
 
"Jangan hanya pendampingan cara pembibitan dan penanaman, namun juga cara berkreasi untuk menciptakan produk dari bambu," harap dia.
 
Yayasan Bambu Lestari selama ini membimbing para ibu dari dua desa yakni Desa Roa dan Desa Nggesa Biri di Detukeli. Kedua desa tersebut  dijadikan pilot project program pembibitan bambu kerja sama Pemprov NTT dengan Yayasan Bambu Lestari.***

Editor: Alex Raja S


Tags

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x