Network
"Dalam APBD tertulis dana PON dihibahkan ke KONI NTT senilai Rp 20 miliar. Saat eksekusi hanya Rp 10 miliar dan itu masuk kembali ke Pemda karena memang Pemda yang kelola anggaran. Sebagai Ketua KONI NTT, saya berterimakasih karena sudah meringankan tugas kami," ujarnya kepada WartaSasando.com, Rabu 22 September 2021.
Andre sama sekali tidak mempermasalahkan namanya tidak terdaftar sebagai bagian dari kontingen NTT.
Namun yang pasti, tegas Andre, berdasarkan Undang-Undang (UU) dan Peraturan Pemerintah (PP), penyelenggara PON adalah KONI dan PB PON. Sementara tugas Pemda, lanjut Andre, sifatnya hanya mendukung dan wajib membiayai kegiatan olahraga.
"Sekali lagi saya ucapkan terima kasih untuk pemda, tapi ingat yang tampil di arena PON Papua, semuanya akan tetap dalam kendali KONI pusat, PB PON dan KONI daerah," tegasnya.
Baca Juga: Pengadilan Tinggi Kupang Perberat Hukuman Mantan Bupati Manggarai Barat Jadi 9 Tahun
Ditanya lebih lanjut soal efek dari pengambilalihan sebagian tugas KONI, Andre mengatakan, sejauh ini sudah kendala yang dihadapi. Baik kendala administrasi maupun kendala teknis.
"Saya dikabari oleh teman-teman di lapangan. Mereka diminta untuk urus ID Card bagi anggota Brimob dari NTT sebab Brimob dari daerah lain, ID Card diurus KONI daerah masing-masing. Itu bukti bahwa PB PON hanya berurusan dengan KONI daerah bukan Dispora dan lain-lain," sebut Andre.
"Ada juga kendala-kendala lain. Kita harap semuanya bisa diatasi secepatnya," sambung mantan Kepala Dinas Pekerjaan Umum Provinsi NTT itu.
Baca Juga: Terima SK CPNS, Derita Anak dan Menantu Mantan Wabup TTU Selama 2 Tahun Berakhir
Sebagai Ketua Umum KONI NTT, Andre mengaku akan terus memantau perkembangan atlet, mulai dari keberangkatan, saat berlaga, hingga kembali ke daerah nantinya.
