Kebijakan tersebut diterapkan, kata Budi, dengan harapan bisa memangkas pengeluaran pemerintah dalam menanggulangi biaya pengobatan pasien di rumah sakit akibat kanker serviks.
"Dengan preventif, pakai masker, minum vitamin itu kan jauh lebih murah, jadi vaksinasi itu kan sifatnya mencegah bukan mengobati orang sakit," ujar Budi, dikutip wartasasando.com dari Antara.
Baca Juga: Satu Bayi Kembarnya Meninggal, Cristiano Ronaldo: Ini Rasa Sakit Terbesar Dirasakan Orangtua
Sebelumnya, Pelaksana tugas (Plt) Direktur Pengelolaan Imunisasi Kemenkes, Prima Yosephine mengatakan program vaksinasi human papillomavirus (HPV) untuk mencegah penyakit kanker serviks itu akan menyasar perempuan kelas 5 dan 6 Sekolah Dasar.
"HPV diberikan pada siswi kelas 5 dan 6 SD dan diberikan sebanyak dua kali," katanya, dalam Seminar Media Pekan Imunisasi Dunia 2022 secara virtual di Jakarta, Senin, 18 April 2022.
Terkait jadwal pemberian vaksin HPV, Prima menyampaikan akan berlangsung secara berbarengan dengan program Bulan Imunisasi Anak Sekolah (BIAS). Program itu merupakan acara rutin tahunan yang diselenggarakan pada Agustus dan November.Dibant
Baca Juga: Tes Psikologi: Buktikan Anda Jeli dan Peka untuk Temukan Pria yang Tidak Perlu Dibantu
Ia mengatakan sejak 2021, pemberian vaksin HPV tersebut telah dimulai di dua provinsi dan lima kabupaten/kota di Indonesia, yang kemudian akan diperluas lagi di tiga provinsi dan lima kabupaten/kota pada tahun ini.
Adapun pemberian vaksinasi kanker serviks itu rencananya akan berlaku secara nasional pada 2023-2024.***