24 September Hari Tani Nasional, Simak Sejarah dan Realitas Hidup Petani

- 24 September 2021, 10:24 WIB
Ilustrasi pertanian.
Ilustrasi pertanian. /Pixabay/JamesDeMers/

Melalui reforma agraria para petani selalu berharap dapat diwujudkan struktur agraria yang berkeadil­an sebagai jalan menuju kemakmuran petani. 

Pada 2015, panitia ber­sama peringatan Hari Tani Nasional mengkritik nasib petani miskin di tengah konflik agraria.

"Indonesia dikenal sebagai negara agraris de­ngan areal tanah amat ­luas nan subur. 

Dalam hukum adat, hubungan tanah dengan mas­ya­rakat di sekitarnya kerap disebut ”magis religius” dalam arti terdapat hubungan batin yang amat mendalam antara tanah dan masyarakat di sekitarnya.

Baca Juga: 55 Kecamatan di NTT Berstatus Awas Kekeringan Meteorologis

Kendati hubungan tanah de­ngan masyarakat tak terpisah­kan, nya­tanya nasib para peta­ni di muka bumi pertiwi ini belum seindah ungkapan verbal tersebut. 

Alih-alih peme­rin­tah bersungguh-sungguh da­­lam menjalankan redistri­busi tanah yang diperuntukkan bagi petani miskin, justru yang menonjol tampaknya orientasi pemerintah lebih pada kepen­tingan investasi, pemodal ­asing, dan usaha skala besar,"demikian cuplikan dari pernya­taan sikap seperti pernah terbit di Harian Umum Pikiran Rakyat.

Enam tahun berlalu, masih relevankah pernyataan tersebut?***

Halaman:

Editor: Tommy Aquino

Sumber: Pikiran Rakyat


Tags

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah