Prancis Beri Penghormatan untuk Guru yang Dipenggal karena Dituduh Hina Nabi Muhammad

- 17 Oktober 2021, 09:28 WIB
Warga Prancis berkumpul di lapangan
Warga Prancis berkumpul di lapangan /dok. Reuters/

Video yang beredar secara online itu memancing kemarahan di media sosial, termasuk ancaman pembunuhan terhadap Paty.

10 hari setelah kebohongan siswi itu, gurunya Samuel Paty tewas dengan cara dipenggal oleh pria asal Chechnya bernama Abdullakh Anzorov. Pelaku kemudian tewas ditembak polisi.

Baca Juga: Dukung Labuan Bajo Sebagai Destinasi Wisata Super Premium, Jokowi Resmikan Terminal Wae Kelambu

Gadis itu dituduh memfitnah, sementara ayahnya Chinina dan seorang pengkhotbah Islam dituduh terlibat dalam pembunuhan itu.

Pengacara keluarga Paty marah karena ternyata gadis itu terbukti berbohong yang menyebabkan gurunya tewas.

"Segala sesuatu dalam penyelidikan menunjukkan sangat awal bahwa dia berbohong," kata pengacara Paty, Virginie Le Roy pada Selasa, 9 Maret 2021.

Kematian Paty mengirimkan gelombang kejutan ke seluruh Prancis dan menyalakan kembali ketegangan di negara itu karena pemisahan yang ketat antara gereja dan negara bagian.

Tak hanya itu, Presiden Emmanuel Macron yang membela kartun Muhammad karena kebebasan berekspresi memicu protes massal dan pemboikotan barang-barang Prancis di banyak negara mayoritas Muslim.

Perancis memiliki sejarah kelam terkait karikatur Nabi Muhammad, Kantor Charlie Hebdo, majalah yang menerbitkan kartun Nabi menjadi sasaran serangan pada tahun 2015 dan menyebabkan 15 orang tewas.***

Halaman:

Editor: Tommy Aquino

Sumber: Pikiran Rakyat


Tags

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah