"Kami juga menjual seluruh kain tenun dari seluruh kabupaten di NTT. Untuk kain tenun dari Sabu dan Rote saya dan mama yang tenun. Ada juga dari penenun lain," tuturnya.
"Selain kain tenun, kami juga menjual selendang, topi, jas, dan aksesoris lainnya yang terbuat dari bahan kain tenun," ujarnya.
Sebagai seorang pelaku usaha, Rita mengakui pernah mengalami dan merasakan kesulitan yakni saat pendemi Covid-19.
"Pendapatan perbulan saat covid menurun. Jarang bahkan hampir tidak ada orang datang beli. Sekarang sudah lumayan," ungkapnya.
Ia juga mengakui bahwa selain membeli langsung kain tenun dari para penenun, ia juga kerab membantu mama-mama penenun yang kekurangan modal untuk menenun.
"Yang saya tidak bisa tenun karena tidak ada uang, kita bantu beli benang. Setelah itu, kita beli lagi mereka punya kain tenun," tutupnya. ***