Ekonomi Digital di Indonesia Tertinggi se-Asia Tenggara, Kalahkan Singapura

12 April 2022, 19:08 WIB
Menko Airlangga Hartarto. /Dok. Kemenko Perekonomian/

WARTA SASANDO - Pergeseran perilaku masyarakat yang cenderung menggunakan platform digital menjadi salah satu strategi utama transformasi ekonomi Indonesia untuk mempercepat pemulihan ekonomi pasca pandemi Covid-19.

Dilansir wartasasando.com dari Pikiran-Rakyat, tren positif perkembangan ekonomi digital juga sejalan dengan perkembangan investasi.

Hasil studi Google, Temasek, Bain & Company (2021) menunjukan bahwa nilai investasi ekonomi digital Indonesia sepanjang Q1-2021 sebesar 4,7 miliar USD dan telah melampaui nilai tertinggi selama empat tahun terakhir.

Capaian tersebut menjadikan Indonesia sebagai tujuan investasi terpopuler di Asia Tenggara, melampaui Singapura.

Selain investasi, Indonesia juga memiliki berbagai potensi yang dapat memperkuat peluang akselerasi perkembangan ekonomi digital.

Pada tahun 2021 nilai transaksi e-commerce Indonesia berhasil mencapai Rp401,25 Triliun, dengan volume transaksi sebesar 1,73 milliar.

Baca Juga: Imam Sjafei: Lintasan Formula E Jakarta Tinggal Finishing

“Ekonomi digital di Indonesia tertinggi di Asia Tenggara, nilai ekonominya di tahun 2021 tercatat sekitar USD 70 Miliar, dan diperkirakan mampu mencapai USD 146 Miliar pada tahun 2025,” ungkap Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto dalam acara Penawaran Umum Perdana Saham PT GoTo Gojek Tokopedia Tbk di Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Senin 11 April 2022

Presiden RI Joko Widodo (Jokowi) saat memberi sambutan secara daring berharap agar IPO saham PT GoTo Gojek Tokopedia Tbk ini dapat memotivasi anak-anak muda Indonesia untuk memberikan energi baru bagi lompatan kemajuan ekonomi Indonesia.

Presiden Jokowi pun mengapresiasi program saham gotong royong yang di inisiasi oleh PT GoTo Gojek Tokopedia Tbk, yaitu sebuah program saham inklusif yang membuka akses bagi ratusan ribu mitra driver, UMKM dan konsumen.

PT GoTo Gojek Tokopedia Tbk merupakan perusahaan ke-15 yang tercatat di Bursa Efek Indonesia pada tahun 2022, perusahaan dengan kode saham GOTO ini bergerak di bidang usaha penyedia platform digital yang mengintegrasikan on-demand services, secara langsung maupun tidak langsung melalui entitas-entitas di dalam Perusahaan.

Adapun jumlah saham yang dicatatkan yaitu sebesar 1.184.363.929.502 saham dengan harga perdana Rp338,00 per saham.

Baca Juga: Dituduh Lakukan Kejahatan Perang, Moskow: Bentuk Provokasi Ukraina dan Barat

GoTo sebagai salah satu start-up Indonesia, telah tumbuh menjadi decacorn pertama Indonesia. Initial Public Offering (IPO) merupakan langkah awal yang baik bagi GoTo untuk meningkatkan kontribusi dan melanjutkan transformasi menjadi perusahaan teknologi terdepan yang mampu bersaing dengan perusahaan raksasa teknologi asing.

Dengan adanya IPO GoTo diharapkan lebih banyak investor terpengaruh dengan perkembangan industri digital Indonesia, sehingga menarik investasi masuk ke perusahaan-perusahaan rintisan Indonesia.

IPO GoTo juga diharapkan dapat mendorong lebih banyak investor ritel baru, terutama di kalangan anak muda untuk berinvestasi di pasar modal dan menjadi bagian dari pertumbuhan pesat industri digital.

Pemerintah pun berkomitmen untuk terus menciptakan ekosistem yang mendukung pengembangan ekonomi digital di Indonesia. Dalam rangka ini, Pemerintah telah mempersiapkan kerangka pengembangan ekonomi digital 2021-2030.

Kerangka ini akan menjadi guideline dalam mewujudkan visi menjadi kekuatan ekonomi digital yang mendorong pertumbuhan ekonomi yang inklusif, terhubung, dan berkelanjutan.

Baca Juga: Saat Meresmikan Puskesmas Onekore, Gubernur VBL Apresiasi Penanganan Stunting Di Kabupaten Ende

Selain itu, Pemerintah juga turut mendukung kemajuan industri digital agar dapat menciptakan iklim usaha yang kondusif.

Peraturan tentang saham dengan hak suara multipel (multiple voting shares) yang diterbitkan OJK pada tahun lalu membuka peluang bagi GoTo dan startup lainnya untuk melakukan IPO di Indonesia sehingga tetap bisa mendanai pertumbuhan kedepannya dan turut menumbuhkan pasar modal Indonesia.

Hadir dalam acara Penawaran Umum Perdana Saham PT GoTo Gojek Tokopedia Tbk diantaranya beberapa Menteri dari Kabinet Indonesia Maju seperti Menteri Koperasi dan UMKM, Menteri Perhubungan, Menteri Kominfo, Menteri Perdagangan, Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi, Ketua OJK, Direktur Utama BEI, serta jajaran komisaris dan direksi PT GoTo Gojek Tokopedia Tbk.***

Editor: Johanes Atuis

Sumber: Pikiran Rakyat

Tags

Terkini

Terpopuler