MEMBANGUN PERSAUDARAAN LINTAS BATAS

- 26 September 2021, 09:50 WIB
P. Stef. Buyung Florianus, O.Carm.
P. Stef. Buyung Florianus, O.Carm. /

Dia memang belum menjadi murid-Nya. Hal ini adalah sebuah rahasia antara dia dan Tuhan. Jangan mencegah dia melakukan suatu hal yang amat indah yakni mengusir setan demi nama Yesus.

Hal yang sama juga menjadi sikap Musa. Ketika seorang anak muda menyampaikan kepadanya bahwa Eldad dan Medad juga dipenuhi oleh Roh Tuhan seperti nabi.

Kendati keduanya tercatat tetapi tidak hadir saat Tuhan mengambil sebagian Roh dari Musa dan meletakkannya ke atas tujuh puluh tua-tua.

Melihat kenyataan itu, Yosua meminta Musa untuk mencegahnya. Namun Musa berkata, “Apakah engkau begitu giat mendukung diriku? Ah, sekiranya seluruh umat Tuhan menjadi nabi, karena Tuhan memberikan Roh-Nya kepada mereka.” (Bil 11:29).

Bagaimana dengan kita? Ada banyak orang yang berkehendak baik. Kita semestinya membangun persaudaraan lintas batas, dengan pelbagai suku, agama dan ras serta golongan.

Dan bukan sebaliknya sebagaimana diingatkan oleh Rasul Yakobus. “Kamu telah menghukum, bahkan membunuh orang jujur, yang tidak dapat melawan kamu.” (Yak 5:6).

Konsili Vatikan II dalam Pernyataan tentang Hubungan Gereja dengan Agama-Agama Bukan Kristiani menegaskan, “Maka Gereja mengecam setiap diskriminasi antara orang-orang atau penganiayaan berdasarkan keturunan atau warnah kulit, kondisi hidup atau agama, sebab berlawanan dengan semangat Kristus.” (NA 5).

Tuhan dengan bebas dan penuh rahasia mencurahkan rahmat dan karunia-Nya bagi siapa saja, khususnya mereka yang bekehendak baik untuk ambil bagian dalam pembangunan kerajaan-Nya, mengusir setan dalam nama-Nya.***

Halaman:

Editor: Tommy Aquino

Sumber: Renungan Romo Buyung


Tags

Terkini