MENJADI PEMIMPIN YANG MELAYANI

- 19 September 2021, 00:50 WIB
P. Stef Buyung Florianus, O.Carm
P. Stef Buyung Florianus, O.Carm /Foto Istimewa

Bacaan Kitab Suci: Keb 2:12.17-20; Yak 3:16-4:3; Mrk 9:30-37

Oleh P. Stef. Buyung Florianus, O.Carm.

“Jika seorang ingin menjadi yang terdahulu, hendaklah ia menjadi yang terakhir dari semuanya dan menjadi pelayan dari semuanya.”

Kata-kata Yesus ini tidak mudah dimengerti. Firman-Nya ini tidak masuk akal. Mengapa? Adalah kecenderungan kita manusia untuk menjadi orang yang terdahulu, orang pertama.

Yesus meminta sebaliknya. Kita diminta untuk menjadi yang terakhir dan pelayan dari semuanya. Apakah hal itu mungkin?

Bermodalkan iman dan dalam kerendahan hati, hal itu dapat kita lakukan. Karena Yesus, sang Guru kita, bukan hanya bicara, tetapi terlebih laksanakan itu dalam seluruh hidup-Nya.

Mari kita simak firman Tuhan yang kita dengarkan hari ini:

Setelah turun dari gunung yang tinggi (Gunung Tabor), Yesus dan para murid-Nya melintasi Galilea. Dalam perjalanan itu, Yesus menyampaikan apa yang akan dialami-Nya. “Anak Manusia akan diserahkan ke dalam tangan manusia, dan mereka akan membunuh Dia.

Tetapi tiga hari setelah dibunuh, Ia akan bangkit.” (Mrk 9:31). Dengan mengatakan demikian, Yesus siap menjadi yang terakhir dan pelayan dari semuanya. Nantinya peristiwa salib menjadi bukti nyata pilihan hidup Yesus ini.

Halaman:

Editor: Tommy Aquino


Tags

Terkini

x