Vaksin, kata Pater Piet, memang dapat meningkatkan sistem kekebalan tubuh. Namun, protokol kesehatan (prokes) harus tetap dipatuhi oleh komunitas sekolah, meski sudah tuntas menerima vaksin.
"Vaksin tidak menggantikan masker. Vaksin itu ibarat pertahanan dari dalam, sedangkan masker itu salah satu bentuk pertahanan dari luar karena gempuran rudal Covid-19 bisa masuk lewat hidung. Selain pakai masker, cuci tangan dan jaga jarak juga wajib," kata mantan Pastor Paroki St. Antonius Padua Nela-Atambua ini.
Baca Juga: Viral Upacara Cabut Golok, Prosesi Pedang Pora ala Pernikahan Hansip
Terkait dengan sistem pembelajaran di masa pandemi, Pater Piet menyebutkan, selama ini SMK Katolik Santo Yosef Nenuk mengatur pembelajaran tatap muka dengan shift serta menerapkan prokes yang ketat.
"Jadi apa yang berlaku selama ini akan diteruskan hingga ada kebijakan baru dari pemerintah," ungkapnya.
Sementara Perawat Puskesmas Halilulik, Siti Fatimah, Amd.Kep selaku salah satu vaksinator, mengatakan, pemberian vaksin kepada pelajar sesuai dengan juknis. Jenis vaksin yang diberikan yakni Sinovac.
"Sama seperti tahap 1, siswa yang menerima vaksin harus diperiksa terlebih. Misalnya cek suhu, tensi darah dan lain-lain," sebutnya.
Baca Juga: BKN Rilis Jadwal Pengumuman Hasil SKD CPNS 2021 dan Seleksi Kompetensi PPPK
Dia juga berpesan kepada para guru, pegawai dan siswa SMK Katolik Santo Yosef Nenuk untuk tetap mematuhi prokes.
Valentino F. Atok, salah satu siswa yang menerima vaksin tahap 2, mengaku sempat takut saat menerima vaksin tahap 1.