WARTA SASANDO - Manager/official/pelatih cabang olahraga Muaythai dari 30 provinsi, termasuk dari Nusa Tenggara Timur (NTT) disebut-sebut menandatangani surat pernyataan penolakan tes swab antigen di PON XX Papua.
Mereka menolak tes swab antigen, baik selama pertandingan di venue maupun di wisma atlet.
Adapun alasan penolakan, antara lain pelatih dan official dan manager dilengkapi vaksin 2-3 kali; Penerbangan ke Papua, telah dilaksanakan PCR; Di bandara telah dilaksanakan screening kesehatan; Akomodasi beserta perangkat kepanitiaan tidak sesuai dengan prokes.
Baca Juga: Catat Sejarah Baru bagi NTT di Ajang PON, Cabor Pencak Silat Target 2 Emas
Ketua Umum KONI NTT, Andre Koreh ketika dikonfirmasi pada Senin 27 September 2021, membenarkan bahwa Muaythai NTT ikut menandatangani pernyataan tersebut.
Andre menjelaskan, setelah muncul pernyataan dari manager/fficial/pelatih cabor Muaythai, KONI pusat langsung meminta semua Ketua KONI Provinsi untuk turun tangan membantu Panwasrah dalam mengendalikan masalah ini.
KONI Pusat menginstruksikan tidak boleh ada pihak lain yang mengambil keputusan apapun terkait penyelenggaraan PON, kecuali Ketua KONI Provinsi.
"Setelah ada instruksi KONI Pusat, saya berkoordinasi dengan Manager Muaythai NTT, Letkol Inf. Sugeng Prihatin. Pada akhirnya disepakati bahwa Muaythai NTT siap meralat dan menarik kembali pernyatan itu serta siap di-swab," jelas Andre yang juga adalah penanggungjawab PON.
Baca Juga: Tetap ke Papua Dampingi Kontingen NTT, Andre Koreh: Ini Komitmen Moral Saya