Soal Pengaturan Skor, Wasit Liga 1 Ternyata Bisa Kelabui Satgas Antimafia Bola

4 November 2021, 09:05 WIB
Ilustrasi /Antara/Hendra Nurdiyansyah/

WARTA SASANDO - Pengaturan skor dalam sepak bola, termasuk di Tanah Air, bukan lagi rahasia umum.

Seorang wasit dengan nama disamarkan terang-terangan mengakui soal pengaturan skor di Liga 1 Indonesia. Dia bahkan menyebut petugas Satgas Antimafia tidak berpengaruh saat berada di lapangan pertandingan.

Hal itu disampaikannya dalam acara Mata Najwa "Pengakuan Wasit Atur Skor di Liga 1 - PSSI Bisa Apa Jilid 6'.

Wasit dengan nama Mister Y mengaku pengaturan skor yang mereka lakukan di lapangan tidak bisa dicurigai atau dipengaruhi oleh Satgas Antimafia Bola.

"Kita tidak mungkin tercium, Mbak. Kita sudah terbiasa seperti itu. Dan petugasnya (Satgas Mafia Bola) pun cuma berdiri, begitu, Mbak," kata dia.

Baca Juga: Jadi Embrio Pelayanan di Pulau Timor, Kopdit Obor Mas KCU Kefamenanu Hari Ini Diresmikan

Mister Y juga mengiyakan ketika ditanya petugas Satgas Mafia Bola hanya berdiri di lapangan dan tidak memiliki pengaruh sama sekali.

Dia mengungkapkan bisa mendapat uang puluhan juta hingga ratusan juta rupiah tergantung besarnya partai pertandingan.

Tidak diketahui siapa Satgas Antimafia Bola yang disebut Mister Y sedang berdiri di lapangan pertandingan.

Satgas Antimafia Bola bubar pada Agustus 2020

Dikutip wartasasando.com dari Pikiran-rakyat.com, Kamis 4 November 2021, Satgas Antimafia Bola sudah tidak lagi mengawasi jalannya liga di Indonesia tersebut.

"Satgas Antimafia Bola yang saya pimpin telah berakhir pada 20 Agustus 2020," kata Hendro Pandowo, yang saat ini menjabat sebagai Wakapolda Metro Jaya, saat diwawancarai via telepon pada Senin, 1 November 2021.

Baca Juga: Kolaborasi PMI dengan IFRC dan USAID Sukseskan Eradikasi Polio di Indonesia

Bukan tanpa alasan, berakhirnya Satgas Antimafia Bola, dikarenakan saat itu pandemi Covid-19, tengah menghantam Indonesia, menyebabkan liga sepak bola di Indonesia harus berhenti untuk sementara waktu.

Saat pandemi Covid-19 berhasil dikendalikan pemerintah, liga kembali bergulir. Meski sudah dinyatakan bubar, saat berjalannya liga kembali, sempat terekam beberapa orang yang menggunakan rompi bertuliskan Satgas Anti Mafia Bola. Bahkan dalam rompi itu, terlihat juga ada logo Polri, pada bagian dada kanan rompi.

Hendro Pandowo pun tidak mengetahui siapa orang yang menggunakan rompi Satgas Anti-mafia Bola itu. Karena sepengetahuannya, Satgas Antimafia Bola berakhir pada Agustus tahun 2020. Ia juga tidak mengetahui legalitas orang-orang tersebut.

Baca Juga: Survei SnapCart: Siapa Jawara E-Commerce Indonesia Tahun 2021?

"Saya tidak tahu siapa yang ada di lapangan dan mengenakan rompi Satgas Mafia Bola," ujar Jendral Bintang Satu itu.

Semasa menjabat sebagai Kasatgas Anti Mafia Bola, Hendro Pandowo mengatakan, ada pola tersendiri untuk mengendus adanya mafia dalam setiap pertandingan sepakbola di Indonesia.

"Kami mengawasi setiap pertandingan. Jika ditemukan pelanggaran disiplin, kami laporkan ke Komdis PSSI. Sedangkan jika terjadi pelanggaran hukum, ya kami tindak secara hukum," kata Mantan Karo Provost Mabes Polri itu.***

Editor: Tommy Aquino

Sumber: Mata Najwa Pikiran Rakyat

Tags

Terkini

Terpopuler