Pembalap MotoGP Mandalika Dapat Souvenir Bumbu Rendang hingga Varian Kopi

- 21 Maret 2022, 06:49 WIB
Presiden Jokowi saat menyerahkan piala kepada Miguel Oliviera yang menjuarai MOTOGP Mandalika 2022.
Presiden Jokowi saat menyerahkan piala kepada Miguel Oliviera yang menjuarai MOTOGP Mandalika 2022. /Instagram/@jokowi/

WARTA SASANDO - Pemerintah mengoptimalkan perhelatan Pertamina Grand Prix of Indonesia atau MotoGP Mandalika 2022 menjadi kebangkitan ekonomi kreatif dan sektor pariwisata.

Tak heran melalui perhelatan MotoGP Mandalika 2022, pemerintah ikut mempromosikan produk Usaha Mikro, Kecil dan Menengah/Industri Kecil Menengah (UMKM/IKM) lokal.

Salah satu bentuk promosi yakni dengan menyiapkan souvenir atau cenderamata berupa bumbu/bahan masakan/minuman khas Indonesia bagi para pembalap.

Baca Juga: Sawah Disulap Jadi Bungalo untuk Penonton MotoGP, Tarif Rp500 Ribu hingga Rp2,5 Juta

Cenderamata tersebut secara simbolis diserahkan Presiden Joko Widodo kepada para pembalap MotoGP, Minggu 20 Maret 2022.

Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi (Menko Marves), Luhut Binsar Panjaitan, mengungkapkan, cenderamata tersebut merupakan bentuk dukungan dari para pelaku usaha bumbu dan kuliner Indonesia di bawah koordinasi Gabungan Produsen Makanan Minuman Indonesia (GAPMMI).

Selama dua tahun terakhir, GAPMMI telah menjadi mitra strategis Pemerintah dalam mengangkat kuliner Indonesia melalui program "Indonesia Spice Up the World" (ISUTW).

"Kita berikan cenderamata ini khusus dengan isinya bervariasi mulai dari bumbu rendang, bumbu soto, bubur ayam, kerupuk, rempah seduh hingga varian kopi," ujar Luhut Pandjaitan dilansir wartasasando.com dari Pikiran-Rakyat.com.

Baca Juga: Pembalap Ecstar Suzuki Joan Mir Sebut Dua Hal yang Mengganggu di Sirkuit Mandalika

Beberapa jenis bumbu/bahan dikemas dalam kotak souvenir yang didesain khusus. Isinya bervariasi mulai dari bumbu rendang, bumbu soto, bubur ayam, kerupuk, rempah seduh hingga varian kopi.

ISUTW merupakan program kolaboratif dari Kementerian/Lembaga, dunia usaha, akademisi, asosiasi, komunitas dan media untuk mempromosikan kuliner Indonesia ke pasar mancanegara, dengan target nilai ekspor sebesar USD 2 miliar serta 4.000 restoran Indonesia di mancanegara pada tahun 2024.

Target lainnya adalah mengangkat produk unggulan bumbu dan rempah-rempah merek lokal Indonesia ke pasar global.

Dengan adanya program ISUTW ini, lanjut Menko Luhut, diharapkan dapat memacu pengembangan jaringan restoran Indonesia di luar negeri yang merupakan bagian dari gastrodiplomasi Indonesia.

Baca Juga: Serukan Perdamaian dengan Rusia, Presiden Ukraina: Kini Waktunya Bertemu dan Berbicara

"Melalui penambahan serta reaktivasi restoran cita rasa Indonesia di mancanegara tentunya akan meningkatkan ekspor pangan olahan terutama produk bumbu dan rempah-rempah Indonesia," ucapnya.

Target lainnya adalah mengangkat produk unggulan bumbu dan rempah-rempah merek lokal Indonesia ke pasar global. Program ini telah diluncurkan oleh Presiden Joko Widodo di ajang Expo 2020 Dubai pada 4 November 2021.

Program ini diharapkan memacu pengembangan jaringan restoran Indonesia di luar negeri yang merupakan bagian dari gastrodiplomasi Indonesia.

Melalui penambahan serta reaktivasi restoran citarasa Indonesia di mancanegara tentunya akan meningkatkan ekspor pangan olahan terutama produk bumbu dan rempah-rempah Indonesia.  

Berbagai jenis makanan khas nusantara, telah diperkenalkan dan disajikan di berbagai kegiatan di luar negeri. Mulai dari lima national food yaitu rendang, nasi goreng, sate, soto, dan gado-gado sebagai lokomotif kuliner nusantara, termasuk kecap manis.

Kelima jenis makanan ini tentu tidak lepas dari racikan produk bumbu dan rempah-rempah Indonesia yang terkandung di dalamnya. Adapun rempah yang ditargetkan yakni: lada, pala, cengkeh, jahe, kayu manis, dan vanilla.

Rempah merupakan bagian dari sejarah bangsa Indonesia, menjadi daya tarik bangsa Eropa datang ke nusantara. Sejak abad ke-16, Indonesia dikenal sebagai negara penghasil rempah-rempah dunia.

Baca Juga: Konsumsi Buah Delima dan Kurma Baik bagi Kesehatan Jantung

Kini, keragaman rempah, bumbu serta kelezatan kuliner Indonesia terus mendapat perhatian publik, hingga juru masak internasional mulai tertarik belajar masakan Indonesia.

Harapannya, melalui ajang MotoGP, program ISUTW juga mampu menarik wisatawan mancanegara untuk berkunjung kembali ke Indonesia menjajaki wisata kuliner nusantara.

"Harapannya, melalui ajang MotoGP ini, program ISUTW juga mampu menarik wisatawan mancanegara untuk berkunjung kembali ke Indonesia menjajaki wisata kuliner nusantara," kata Luhut Pandjaitan.***

Editor: Tommy Aquino

Sumber: Pikiran Rakyat


Tags

Terkini